Bank Muamalat Siapkan Rp2 Triliun Pembiayaan Infrastruktur
Jakarta - PT Bank Muamalat Tbk menyiapkan dana sekitar Rp2 triliun untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur pemerintah yang digarap melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun ini.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat, Indra Y. Sugiarto mengungkapkan, secara total perseroan sebenarnya menyiapkan Rp4 triliun. Rinciannya, alokasi pembiayaan untuk proyek infrastruktur tersebut terbagi atas Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun untuk proyek baru. Sementara sisanya untuk pembiayaan proyek yang telah disepakati sejak tahun lalu.
"Tahun lalu tidak begitu banyak, (pembiayaan) tahun lalu kecil sekali, masih di bawah 5 persen. Sedangkan tahun ini, targetnya untuk portofolio kami bisa sekitar 5 persen," ujar Indra di JW Marriot, Jakarta, Senin (10/4).
Indra menjelaskan, untuk proyek yang telah disepakati sejak tahun lalu, lebih banyak didominasi oleh proyek konstruksi. Sedangkan di tahun ini, selain menyasar sektor konstruksi, Bank Muamalat juga menargetkan bisa masuk ke proyek-proyek pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
"Ada kerja sama dengan beberapa BUMN yang kami lihat, salah satunya dengan PLN. Mungkin dari sisi risiko, proyek pembangkit listrik lebih besar risikonya tapi kami ingin bisa bantu pemerintah karena listrik itu penting," imbuh Indra.
Adapun untuk penyaluran pembiayaan proyek infrastruktur, Bank Muamalat menargetkan dapat segera menentukan proyek-proyek yang mendapat suntikan pembiayaan pada kuartal II ini.
Sementara untuk penyaluran pembiayaannya sendiri, ditargetkan terjadi paling cepat pada kuartal III atau berlangsung pada kuartal IV tahun ini. Namun, tak menutup kemungkinan diteruskan ke 2018 mendatang.
Secara keseluruhan, Bank Muamalat menargetkan, pembiayaan korporasi yang disalurkan di tahun ini mencapai Rp25,3 triliun atau meningkat Rp2 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp23,3 triliun atau meningkat Rp3,86 triliun dibandingkan 2015, Rp21,44 triliun.
Penyaluran pembiayaan untuk sektor korporasi ini menyedot sekitar 58 persen total seluruh pembiayaan di tahun lalu dari seluruh sektor yang mencapai Rp40,1 triliun, di mana sisanya merupakan sektor konsumer.
Sementara untuk pembiayaan korporasi selain proyek BUMN, Bank Muamalat menargetkan beberapa sektor usaha, namun porsinya tak jauh berbeda dengan penyaluran pembiayaan pada tahun sebelumnya.
"Berasal dari sektor infrastruktur, industri kendaraan bermotor, industri kelapa sawit, perdagangan, industri makanan minuman, pendidikan, kesehatan, real estate, dan lainnya," tambah Indra. (gir/gen)