Dana Talangan Lahan Jalan Tol Mencapai Rp31,5 Triliun
JAKARTA - Sejumlah badan usaha jalan tol (BUJT) kembali melakukan amendemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Hal ini membuat dana talangan lahan yang dilakukan BUJT mencapai Rp31,5 triliun.
Direktur Utama PT Citra Waspphutowa (CW) Tri Agus Priyanto mengatakan telah melakukan amandemen PPPJT dengan Badan Pengatur Jalan Tol untuk menambah dana talangan lahan bagi ruas Tol Depok-Antasari (Desari) sepanjang 21,5 km yang penghubung Jakarta-Depok.
“Dari semula Rp580 miliar mengalami penambahan Rp 750 milar menjadi Rp1,330 triliun, “ ujarnya.
Dia mengatakan hingga kini seksi I, lahan yang terbebaskan baru mencapai 90% dengan progress konstruksi mencapai 50%. Penuntasan lahan akan dilakukan dengan mengunakan dana talangan lahan tahap pertama senilai Rp580 miliar dan pembayaran kepada warga terdampak sudah mulai dilakukan
Tri mengatakan pemerintah penambahan dana talangan dilakukan karena Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menghendaki agar ruas tol tersebut bisa diperpanjang menuju Krukut wilayah Bogor. Dengan demikian juga akan terkoneksi dengan ruas Cinere-Jagorawi di wilayah timur serta Cinere-Serpong di wilayah barat.
Adapun proyek seksi I sepanjang 12 Km dibagi menjadi dua paket pembangunan, yakni paket Jalan Pangeran Antasari hingga Jalan Brigif sepanjang 5,8 km dan Jalan Brigif hingga Jalan Sawangan sepanjang 6,2 km.
Kepala Bidang Investasi Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol Sudiro Roi Santoso mengatakan komitmen dana talangan lahan tol terus bertambah. Hingga kini ,dana talangan BUJT yang sudah terkumpul mencapai Rp31,5 triliun, bertambah 28,10% dari dana yang terhimpun pada Rabu (07/09) sebesar Rp22,64 triliun. “Dana talangan BUJT Rp31,49 triliun, dan yang sudah terbayar Rp3,27 triliun.”
Menurutnya, penambahan dana talangan itu di antaranya dilakukan tidak hanya dari ruas Depok-Antasari, namun juga ditambah oleh PT Trans Lingkar Kita Jaya untuk ruas Cinere-Jagorawi, dari sebelumnya Rp500 miliar menjadi Rp2,7 triliun. Komitmen dana talangan juga bertambah sebelumnya antara lain untuk ruas Gempol-Pasuruan, Kunciran-Serpong, dan Medan-Kualanamu-Tebingtinggi.
Potensi dana talangan akan makin bertambah dengan akan adanya PPJT tambahan yang dilakukan dua badan usaha untuk ruas Soreang-Pasirkoja serta Cibitung-Cilincing pekan ini.
“Masih akan ada lagi PPJT Pasir Koja yang masih kita hitung tambahannya. Kalau Cibitung-Cilincing skami perkirakan butuh Rp1 triliun, apalagi BUJT-nya baru berkomitmen Rp75 miliar, sebelumnya,” kata Roi.