Dibuka Jokowi, Infrastructure Week Dihadiri 22.000 Peserta
Jakarta - Indonesia Infrastructure Week digelar hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/11/2016). Acara ini diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, bekerjasama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dalam pameran ini, belasan ribu investor dijadwalkan hadir, melihat ratusan proyek infrastruktur yang ada di Indonesia. Sekitar 22.000 peserta telah melakukan registrasi hingga Selasa (8/11) kemarin. Ini meningkat sekitar 50% lebih banyak dari jumlah peserta tahun lalu yang mencapai 13.620 orang.
Hal ini menunjukkan sangat diminatinya rencana besar pemerintah dalam membangun infrastruktur ke depan.
"Yang registered dan bayar saja ada 22 ribu orang. Dengan bertemunya event ini, akan banyak pembicara yang memanfaatkan proyek-proyeknya. Justru dengan melemahnya perekonomian dunia, ini menjadi tantangan yang tidak gampang. Artinya kita mesti rajin dan konsisten mengatakan pertemuan-pertemuan bisnis seperti ini," ujar Rosan kepada detikFinance saat ditemui di Jakarta, seperti ditulis Rabu (9/11/2016).
Berdasarkan pantauan detikFinance, antrean panjang tampak sejak pukul 07.30 WIB, untuk masuk ke dalam arena pameran di JCC. Acara ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pukul 10.00 WIB.
Beberapa menteri juga dijadwalkan hadir dan memberikan pemaparan tentang perkembangan perekonomian Indonesia, dan konsep pembangunan infrastruktur jangka pendek, menengah, dan panjang.
Seperti diketahui, kebutuhan infrastruktur pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) hingga tahun 2019 mendatang mencapai Rp 5.500 triliun. Angka ini terbilang fantastis mengingat banyak mega proyek infrastruktur yang akan dibangun mulai dari jalan tol, jembatan, pelabuhan, kereta, bandara, hingga proyek kelistrikan 35.000 MW.
Indonesia sendiri punya banyak peluang untuk berkembang menjadi kekuatan baru di Asia. Didukung oleh beberapa sektor potensial yang berkembang, seperti sektor telekomunikasi dan informasi (IT), perhubungan, terutama penerbangan, serta sektor industri kreatif dan pariwisata yang menyimpan banyak pesona.