Diresmikan Presiden, NPCT 1 Harus Jadi Riil Hub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap Pelabuhan New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) sanggup berkompetisi dengan pelabuhan negara-negara tetangga.
Hal tersebut disampaikan Budi ketika meninjau ke lokasi pelabuhan yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hari ini . Pembangunan NPCT 1, menurut Budi merupakan salah satu realisasi konsep Tol Laut.
“Ini bagian suatu spirit kita ingin menjadikan Priok riil hub. Karena kita masih harus berkompetisi dengan negara tetangga,” kata Budi di Pelabuhan Peti Kemas NPCT 1, Kalibaru, Jakarta Utara, Senin (12/9/2016).
Budi berharap NPCT 1 bisa menjadi pelabuhan kelas Internasional sekaligus menjadi persinggahan kapal besar dan nantinya semua kegiatan bongkar muat kapal besar ke seluruh daerah di Indonesia harus melewati NPCT 1.
“Kapal-kapal, barang-barang yang mau menuju luar Jakarta bisa ke Sumatera, Kalimantan atau daerah lain itu bukan dari pelabuhan negara lain tapi dari Priok,” kata Budi.
Budi menambahkan, selama ini barang-barang yang mau ke berbagai daerah di Indonesia seperti Palembang atau Lampung harus melewati negara lain. Diharapkan dengan hadirnya NPCT 1 hal-hal tersebut tak akan terjadi lagi.
Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas NPCT 1 dianggap sebuah terobosan terminal peti kemas di Indonesia. NPTC 1 sanggup menerima kapal-kapal besar di atas 10 ribu dan di atas 10 TEUs dengan kedalaman 16 meter.
Untuk mengoperasikan pelabuhan tersebut, Pelindo II menggandeng operator kapal dan pelabuhan dunia seperti Mitsui & Co Ltd, Nippon Yusen Kabushiki Kaisha dan PSA International Pte Ltd.(KG)