Dua Konsorsium Lulus Prakualifikasi Tol Bawen-Yogya
Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan proses pembangunan jalan Tol Bawen-Yogyakarta telah melalui tahapan prakualifikasi. Dimana dari hasil prakualifikasi tersebut didapati dua konsorsium yang lulus dan tengah memasuki tahapan lelang, hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala BPJT Danang Parikesit.
"Prakualifikasi proyek tol Bawen—Yogyakarta sudah selesai dan konsorsium peserta yang lulus PQ [pre-qualification] sudah diminta untuk memasukkan dokumen pelelangan,"jelas Danang
Ia juga menjelaskan untuk dua konsorsium yang lolos tersebut diantaranya adalah dari Konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Brantas Abipraya (Persero)., dan juga PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Sementara untuk Konsorsium kedua yakni dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Nusantara Infrastruktur Tbk..
Proyek jalan Tol Bawen-Yogyakarta ini akan terbentang sepanjang 71 km dengan tahapan konstruksi yang akan dimulai pada tahun ini dengan target rampung serta beroperasi pada tahun 2021 nanti. Proyek Tol Bawen-Yogyakarta ini merupakan proyek yang diprakarsai langsung oleh pemerintah pengerjaannya dengan nilai investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 12 triliun.
Sementara itu, pemerintah daerah juga telah melakukan sosialisasi tahap awal pembangunan jalan tol ini yang terdampak pada beberapa daerah pemukiman. Salah satunya yang berada di wilayah Tempel, Kabupaten Sleman, terhitung di daerah ini terdapat 266 bidang tanah yang terdampak.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DI Yogyakarta Krido Suprayitno menyampaikan terdapat dua desa yang akan terdampak, yakni Tambakrejo dengan luasan tanah mencapai 55.093 meter persegi serta di Sumberrejo yang terdampak pada tanah seluas 4.858 meter persegi.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Tol Bawen-Yogyakarta Heru Budi Prasetya menjelaskan tol ini akan mayoritas dibangun secara melayang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar ruas tol ini akan dibangun diatas selokan Mataram, meskipun begitu ia menyampaikan pembangunan tol tidak akan mengganggu fungsi dari selokan Mataram.
“Sudah didesain dan diterima oleh Kementerian PU,”jelas Heru