Emiten Kawasan Industri Investasi Rp 8,8 Triliun
Jakarta - Sebanyak enam emiten kawasan industri (KI) dan pendukungnya berencana menanamkan investasi Rp 8,85 triliun hingga tahun depan untuk mengakuisisi lahan, membangun infastruktur penunjang, dan diversifikasi usaha. Mereka adalah PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Jababeka Tbk (KIJA), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).
Lippo Cikarang tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 250 miliar, Bekasi Fajar Rp 700-800 miliar untuk mengakuisisi sekitar 20 hektare (ha) lahan. Sedangkan Surya Semesta mengalokasikan capex Rp 1,5 triliun untuk memperkuat lini bisnis properti, perkantoran, hotel, dan konstruksi.
Di sisi lain, Jababeka mengucurkan investasi Rp 800 miliar untuk perawatan rutin dan akuisisi lahan, Puradelta Rp 600 miliar untuk pengembangan bisnis residensial dan komersial, dan Mega Manunggal Rp 4,9 triliun untuk membangun sejumlah gudang baru.
Tambahan investasi itu diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan lahan industri, seiring derasnya aliran investasi ke Indonesia. Tahun ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi Rp 678 triliun, naik 11% dari 2016 sebesar Rp 612 triliun. Tren ini diharapkan terus berlanjut pada 2018, dengan target kenaikan 27% menjadi Rp 863 triliun.
Seiring dengan itu, penjualan lahan industri di Jabodetabek dan Karawang tahun ini ditargetkan melonjak 94% menjadi 350 ha, dari tahun lalu 180 ha. Keyakinan ini didasari menggeliatnya permintaan lahan industri mulai kuartal IV tahun lalu. Momentum positif itu diharapkan berlanjut tahun ini.