Ini strategi BNI jaga kualitas kredit konstruksi
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Bank BNI) mencatatkan realisasi rasio kredit bermasalah (NPL) sektor konstruksi yang cukup bagus pada kuartal 1 2017.
Tercatat NPL konstruksi BNI tiga bulan pertama 2017 sebesar 1,5% atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3%.
Salah satu faktor penyebab rendahnya NPL sektor konstruksi ini adalah penyaluran kredit di sektor ini yang cukup kencang pada awal tahun. Tercatat realisasi penyaluran kredit konstruksi BNI sebesar Rp 12,09 triliun atau naik 101% secara tahunan atau year on year (yoy).
Bob T Ananta, Direktur Perencanaan dan Operasional BNI mengatakan untuk menjaga kualitas kredit, bank berupaya selektif dalam melakukan penyaluran kredit.
"Langkah yang diambil BNI untuk mengelola risiko adalah dengan melakukan restrukturisasi kredit," ujar Bob dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4).
BNI juga selektif dalam memilih debitur apalagi yang mempunyai risiko kredit tinggi. Sebagai gambaran saja, sampai kuartal 1 2017, ratio kredit yang direstrukturisasi terhadap total kredit menurun dari 8,0% pada akhir tahun 2016 menjadi 7,8% pada kuartal I 2017.