Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus berbenah mengantisipasi banjir yang masih akan mengintai Jabodetabek pada musim penghujan ini. Berdasarkan data Kementerian PUPR, terdapat 180 titik banjir yang ada di Jabodetabek yang dikarenakan hujan deras pada awal Januari. Oleh karena itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga meminta pihaknya untuk dapat melakukan percepatan perbaikan infrastruktur penangkal banjir.

"Beberapa drainase kita (tingkatkan). Misalnya kayak Halim, itu kolam retensinya kan dalam 2 meter kita gali jadi 5 meter dan sebagainya,"kata Danis dikutip dari detik.com

Namun Danis menyampaikan terkait perbaikan yang dilakukan tim nya saat ini baru bersifat sementara dikarenakan waktu pengerjaan nya sangatlah sedikit. Nantinya ia memastikan pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Jabodetabek untuk dilakukan perbaikan secara permanen.

"Iya, ada yang bersifat darurat, permanennya belum. Kan nanti takut hujan, ini kan yang (tanggul) jebol, kan kalau permanen perlu waktu ya. (Sementara) kita pasang bronjong, kita pasang karung-karung pasir, dan sebagainya. Kementerian PUPR kan sudah identifikasi di daerah Jabodetabek saja kemarin kurang lebih 180 titik (banjir) kurang lebih, ada yang tanggulnya jebol, ada yang karena pompa, karena drainasenya, salurannya, kolam retensinya, ada itu 180 titik sudah kita inikan. Nah kita adakan penanganan darurat sampai ke area tol juga sudah,"jelas Danis

Sementara itu, berdasarkan data daerah Jakarta Timur menjadi wilayah yang terdampak banjir cukup banyak. Walikota Jakarta Timur, M. Anwar menyampaikan wilayahnya banyak tergenang banjir dikarenakan daerah Jakarta Timur merupakan daerah yang paling banyak dilintasi sungai, seperti sungai Kalimalang dan Banjir Kanal Timur.

Anwar menyapaikan saat ini ia telah menghimbau kepada seluruh warganya untuk terus waspada menanggulangi banjir. Selain itu untuk mempercepat genangan air surut, Anwar juga menyampaikan pihaknya akan bekerjasama dengan para pihak pemangku kepentingan dalam meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya banjir.