Jaswita Jabar Bakal Bangun Hotel Senilai Rp 661 Miliar Di Bandara Kertajati
Jakarta – PT Jasa dan Kepariwisataan Jawa Barat (Jaswita) menggaet Bank Jabar Banten (BJB) untuk dapat bekerja sama membangun fasilitas hotel di kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB). Penandatanganan kontrak kerja sama ini sendiri telah dilakukan oleh Jaswita dengan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dalam rangkaian acara West Java Investment Summit (WJIS) 2020.
Direktur Utama PT Jasa dan Kepariwisataan Jawa Barat, Deni Nurdayana Hadimin menyampaikan proyek ini merupakan wujud dukungan kepariwisataan untuk di wilayah Bandara Kertajati yang nantinya akan menjadi sarana transportasi penting dalam Pengembangan Kawasan Rebana Metropolitan.
"Ketiga perusahaan berkomitmen untuk membangun sarana pendukung bandara yaitu hotel bintang tiga, dengan nilai investasi sebesar Rp 661,9 miliar. Pembangunan hotel bintang tiga di kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat sudah menjadi komitmen Jaswita Jabar sejak lama, dan penandatanganan kerjasamanya dengan BIJB,"jelas Deni
Dalam kerjasama pembangunan hotel ini, PT Jaswita Jabar akan menjadi pelaksana pembangunan dengan dukungan dana dari Bank BJB serta investor swasta, sementara untuk PT BIJB akan menyediakan lahan pembangunan untuk hotel bintang tiga, bintang lima serta fasilitas pertemuan dan eksebisi (MICE).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sendiri saat ini tengah merencanakan pengembangan kawasan Rebana Metropolitan yang meliputi tujuh daerah di Provinsi Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan BIJB sendiri diproyeksikan akan menjadi pusat konektivitas untuk penumpang dan logistik yang juga mendukung hadirnya Pelabuhan Patimban di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Rebana ini akan dibuat lebih suistanable. Akan ada 13 kota baru di sana, salah satunya adalah Subang Smart Metropoitan, dan Grand Rebana City. Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan,"jelas Ridwan Kamil