JORR Terintegrasi Disambut Baik Pengusaha
Jakarta – Pemerintah telah merancang tarif terintegrasi untuk ruas tol JORR (Lingkar Luar Jakarta). Setelah sempat ditunda, kini pemerintah memastikan penerapan tersebut akan dimulai pada awal Juli 2018.
Kebijakan ini disambut baik oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. Ia menilai, kebijakan ini sebagai salah satu solusi unutk mewujudkan sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien. Seperti misalnya, kebijakan ini akan mempercepat distribusi logistik yang selama ini masih terhambat oleh sistem pembayaran di jalan tol.
“Kita targetkan dua minggu ke depan, kira-kira awal Juli sudah bisa diterapkan. Semoga masyarakat sudah bisa memahami. Ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol dan mendukung logistik nasional,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari penerapan integrasi tarif, maka akan terjadi perubahan tarif, dimana tarif yang digunakan adalah tarif rata-rata ruas tol tersebut dikalikan dengan panjang jalanan rata-rata tol tersebut.
Wakil Ketua Kompartemen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Ian Sudiana menyambut baik rencana penerapan tersebut. Pasalnya, perbandingan tarif integrasi dan tidak terintegrasi berbanding cukup jauh. Untuk satu klai perjalanan yang dilewati oleh kendaraan logistik ke Tanjung Priok via Kebon Bawang dan Rorotan, mereka mengeluarkan Rp 65.000. Jika dengan tarif intergasi, untuk rute yang sama mereka hanya mengeluarkan Rp 30.000 saja.
“Mobil golongan I memang ada adjustment ke atas, tapi bagi kami di logistik, adjustment tersebut menjadi positif. Jadi kami siap dukung,” ujarnya.