Kolaborasi Swasta-BUMN Garap Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta Internationa Airport (NYIA) bersama dengan Konsorsium PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group. PT Jasa Marga (Persero) Tbk, serta PT Adhi Karya (Persero) Tbk. pada Rabu (9/9) kemarin.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Muhammad Wahid Sutopo, serta Direktur Utama BUJT Konsorsium PT Jogjasolo Marga Makmur Adrian Priohutomo. Selain itu, turut hadir pula Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia serta Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Pada kesempatan ini juga Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi perusahaan BUMN dan swasta dalam proyek pembangunan tol Solo-Yogyakarta-NYIA ini. Dalam hal ini bahkan PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group merupakan pemimpin konsorsium proyek yang pembangunan nya diperkirakan dapat segera dimulai dan rampung bertahap pada 2023.
"Alhamdulillah, konsorsiumnya lead dari swasta, sedangkan Tut Wuri Handayaninya juga ini ada Adhi Karya dan Jasa Marga. Jalan tol ini sudah sangat lama ditunggu masyarakat. Bulan depan, ditargetkan ada penandatanganan PPJT lagi untuk Jalan Tol Bawen-Jogja. Jadi nanti Joglosemar (Kawasan Jogja, Solo, Semarang) sudah saling terkoneksi dan menjadi segitiga emas yang terus bergerak tumbuh, khususnya untuk kawasan wisata,"Jelas Menteri Basuki
Menteri Basuki sendiri berharap dengan adanya pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada masa Pandemi Covid-19 ini. Sementara itu, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Invesatasi, Luhut Panjaitan menyampaikan progres pembangunan ruas tol baru ini akan mendorong perekonomian di Indonesia.
“Pembangunan jalan tol akan menggerakkan aktivitas ekonomi, antara lain penjualan semen, baja, dan bahan baku lainnya. Selain itu, konstruksi jalan tol akan menyerap banyak tenaga kerja. Tidak hanya itu, kami juga selalu siap membantu percepatan pembebasan lahan proyek jalan tol.” Jelas Menteri Luhut
Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo ini sendiri dirancang akan memiliki panjang ruas mencapai 96,57 km dengan terbagi dalam tiga seksi ruas tol, yakni Seksi 1 Kartasura-Purwomartani (42,37 km), Seksi 2 Purwomartani-Gamping (23,42 km) serta Seksi 3 Gamping-Purworejo (30,77 km). Jalan tol ini rencananya akan rampung bertahap pada tahun 2023 serta dapat beroperasi pada tahun 2024.
Dengan nilai investasi mencapai Rp 26,6 triliun, tol ini akan memiliki konsesi selama 40 tahun. Sementara itu untuk kepemilikan sahan dalam konsorsium adalah PT Mulia Turangga-PT Gama Group sebesar 51%, kemudian PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 25% dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebesar 24%.