Konstruksi Bendungan Karian Capai 31%
JAKARTA - Pemerintah menargetkan pembangunan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten yang dimulai sejak akhir 2015 ini dapat selesai pada 2019. Pembangunan bendungan yang dikerjasamakan dengan Pemerintah Korea Selatan ini progres konstruksinya telah mencapai 31,06%.
“Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 untuk mewujudkan Nawa Cita terutama mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air,”ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono seperti dikutip siaran pers, Selasa (28/2/2017).
Bendungan senilai Rp 1,07 triliun akan mampu menampung 207,5 juta meter kubik air yang dapat mengairi lahan irigasi 21.454 hektare. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga menyuplai kebutuhan air untuk kawasan perkotaan dan industri tidak hanya Jakarta bagian Barat namun juga Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor.
Manfaat lainnya adalah sarana pengendalian banjir di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis dengan infrastruktur penting seperti Jalan Tol Jakarta-Merak, kawasan industri terpadu. Selain itu dapat menjadi daerah tujuan wisata air serta potensi pembangkit energi listrik sebesar 1,8 megawatt melalui pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH).
Menurut menteri, selama ini air baku untuk wilayah Jakarta sebagian dipasok dari Bendungan Jatiluhur yang lokasinya di sebelah timur Jakarta dan sebagian lainnya dengan cara mengambil air tanah. Untuk menjaga tinggi muka air tanah di Jakarta, maka pasokan air baku harus cukup sehingga kehadiran Bendungan Karian sangat diperlukan.
“Bendungan Karian akan memasok air sekitar 15 m3/detik, dengan rincian 10 m3/detik untuk air baku (domestik, industri dan rumah tangga) dan 5 m3/detik untuk irigasi. Air dari Bendungan Karian akan dimanfaatkan oleh sekitar 10 juta jiwa penduduk atau sekitar 2 juta kepala keluarga. Mengingat pentingnya bendungan ini, kini kami melakukan percepatan pembangunan jaringan/saluran air baku dari Bendungan Karian ke Jakarta,” jelasnya.
Untuk mengalirkan air baku ke daerah-daerah tersebut diperlukan pembangunan pipa air yang diperkirakan sepanjang 37,6 kilometer. Saat ini sedang dikaji masterplan nya dan akan disusun studi kelayakannnya bersama K-Water dari Korea Selatan yang memiliki pengalaman panjang sebagai institusi kelas dunia dalam pengelolaan sumber daya air untuk dapat dibangun dengan skema kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).