Konstruksi Landasan Bandara Yuvai Semaring Perlu Diperkuat
Tanjung Selor- Masyarakat perbatasan khususnya di lima kecamatan di Krayan Kabupaten Nunukan menaruh harap besar kepada pemerintah terhadap pembangunan salah satu daerah terdepan di Tanah Air itu.
Di Kecamatan Krayan Induk misalnya masih perlu penguatan infrastruktur bandaranya, Yuvai Semaring. Bandara Yuvai Semaring di Desa Long Bawan sudah memiliki eksisting landasan pacu sepanjang 1.600 meter x lebar 30 meter.
Secara panjang landasan pacu, bandara tersebut mengalahkan panjang landasan pacu bandara Tanjung Harapan di Tanjung Selor yang panjangnya hanya 1.400 meter saat ini. Namun dari segi ketebalan kontruksi landasan pacu bandara Yuvai Semaring masih kalah kualitas dengan landasan pacu bandara Tanjung Harapan.
"Sebetulnya pesawat ATR bisa masuk ke sana karena landasan pacunya 1.600 meter. Tetapi landasan itu belum memenuhi standar untuk didarati ATR. Mungkin sekali mendarat, bisa. Tetapi jika berulang kali, berisiko. Ketebalannya belum cukup bagus. Inilah yang diharapkan masyarakat agar pemerintah bisa meningkatkan," kata Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Setprov Kalimantan Utara Samuel ST Padan, Selasa (22/8) kepada Tribun di ruang kerjanya.
Keterbatasan kekuatan konstruksi landasan pacu menjadi salah satu penghambat daerah perbatasan ini sedikit sulit dipacu pembangunannya. Samuel mengatakan jika sisi udara dan sisi darat bandara Yuvai Semaring dimantapkan, akan memberi efek ganda tidak saja bagi Krayan Induk, tetapi 4 kecamatan lain masing-masing Krayan Selatan, Krayan Tengah, Krayan Timur, dan Krayan Barat.
Landasan pacu yang kondisinya demikian sudah disuarakan masyarakat dan Pemprov Kalimantan Utara kepada pemerintah pusat, baik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Tjahjo Kumolo saat menghadiri kegiatan di Krayan pada 14 Agustus kemarin maupun pertemuan antara Pemprov dengan pihak Kementerian Perhubungan.
"Masyarakat berharap agar hal itu diperhatikan. Pak Gubernur dan Pak Mendagri sendiri sudah menampung aspirasi masyarakat itu, dan sudah pernah dibahas di pusat," katanya.
Selain bandara, masyarakat Krayan sebut Samuel juga meminta pemerintah pusat dan daerah melakukan peningkatan ruas jalan lingkar yang menghubungkan lima kecamatan di Krayan. Sebab kondisi saat ini masih berupa jalan tanah dan sangat rentan kembali mengalami kerusakan parah.
"Masyarakat meminta agar diaspal. Karena selama ini, jalan lingkar itu baru jalan tanah, setiap tahun rusak. Masyarakat berharap segera dituntaskan," katanya.
Krayan juga membutuhkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) lengkap dengan central poin perdagangan lintas batasnya di Desa Long Midang. Termasuk pula "Toko Indonesia" di Long Bawan.
"Toko di Long Bawan itu hanya diisi oleh barang-barang Indonesia untuk memudahkan masyarakat. Sedangkan sentral poin di Long Midang akan diisi barang Indonesia dan barang Malaysia. Sehingga warga kita mudah memasarkan hasil buminya, dan sebaliknya," katanya.