Laba Bersih PTPP Melonjak Tajam 38
Jakarta – PT PP (Persero) Tbk (“Perseroan”) salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2016 sebesar Rp. 1,02 triliun atau meningkat sekitar 38,3% dibandingkan laba bersih di tahun 2015 sebesar sekitar Rp. 740,2 miliar. “Kenaikan laba bersih tahun 2016 ini membuktikan bahwa Perseroan konsisten untuk terus berupaya meningkatkan laba bersihnya secara terus menerus sejak tahun 2012 di mana rata-rata pertumbuhan laba bersih Perseroan selalu tumbuh di atas 30% setiap tahunnya,” ujar Agus Purbianto Direktur Keuangan Perseroan pada saat pelaksanaan Media Gathering di Jakarta. Keberhasilan pertumbuhan laba tahun ini didukung oleh semua lini bisnis Perseroan yang telah berkontribusi dalam pencapaiannya, disamping itu pertumbuhan kinerja Perseroan juga didukung oleh program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkankan oleh Perseroan dari tahun ke tahun.
Sementara itu, Perseroan juga mengalami kenaikan asset yang signifikan di tahun 2016 menjadi Rp. 31,2 triliun atau tumbuh 63% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 19,15 triliun. Kenaikan asset tersebut dipengaruhi karena Perseroan telah melaksanakan aksi korporasi besar Perseroan, yaitu Rights Issue pada tahun lalu dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp. 4,41 triliun
Target Perseroan Tahun 2017
Perseroan menargetkan pertumbuhan investasi yang signifikan di tahun 2017, yaitu sebesar Rp21 triliun yang berfokus pada bisnis Konstruksi, termasuk proyek low cost residential sebesar 42% disusul oleh bisnis Infrastruktur sebesar 34% dan Energi 24%. Investasi yang signifikan ini diharapkan tidak hanya sekedar menciptakan kontrak-kontrak baru, namun juga akan meningkatkan demand dan kapasitas produksi di Perseroan maupun seluruh Entitas Anak Perseroan. Bisnis Konstruksi tetap menjadi kontributor utama bagi kontrak-kontrak baru Perseroan, sementara itu investasi di entitas anak seperti PT PP Properti Tbk (“PPRO”), yaitu entitas anak yang bergerak di bidang properti dan developer dan PT PP Pracetak (“PP Urban”) diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi Perseroan.
Sementara itu, Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp40 triliun di tahun 2017 atau tumbuh sekitar 22,7% dari realisasi pencapaian tahun 2016 sebesar Rp32,6 triliun. Selain itu, Perseroan juga menargetkan pendapatan (revenue) tahun 2017 sebesar sekitar Rp. 25 triliun atau tumbuh sekitar 40-50% dibandingkan realisasi revenue tahun 2016 sekitar Rp. 16,5 triliun. Dengan target tersebut, Perseroan sangat optimis laba bersih tahun 2017 dapat tumbuh sekitar 40%-50% dibandingkan dengan perolehan laba bersih 2016.
Aksi Korporasi Perseroan Tahun 2017 - 2018
Pada bulan Februari lalu, Perseroan telah berhasil melakukan GO LIVE ERP (“Enterprise Resources Planning”). Perseroan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang menjadi pioneer dalam program pelaksanaan ERP. ERP merupakan platform teknoologi informasi yang dapat mengintegrasi seluruh proses bisnis di Perseroan. Salah satu manfaat utama penerapan ERP adalah meningkatkan transparasi dan akuntanbillitas Perseroan, dimana Perseroan sebagai perusahaan terbuka selalu berusaha untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dengan menjalankan prinsip-prinsip GCG. Manfaat ekonomi terhadap bisnis Perseroan yaitu dapat meningkatkan efisiensi di seluruh lini bisnis, fungsi pengendalian yang semakin kuat dan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaannya ini, Perseroan menggunakan SAP System.
Pada awal tahun 2017, Perseroan melalui anak usahanya yang bergerak dibidang properti dan developer, yaitu PPRO telah melaksanakan salah satu aksi korporasi yaitu melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split saham PPRO dengan rasio saham 1:4. Setelah proses stock split tersebut, PPRO akan melakukan rights issue dengan target jumlah dana yang dihimpun sebesar Rp1,5 triliun. Saat ini, proses rights issue PPRO telah memasuki tahap registrasi pertama ke OJK. “Dengan adanya penambahan modal tersebut, PPRO akan menggunakan dana tersebut untuk investasi di bidang properti, working capital dan refinancing,” ujar Agus Purbianto.
Setelah sukses melaksanakan Initial Public Offering (“IPO”) PPRO pada tahun 2015 lalu, Perseroan berencana untuk melaksanakan IPO untuk 3 (tiga) entitas anak pada tahun 2017, yaitu PT PP Peralatan, PT PP Urban dan PT PP Energi. Entitas anak Perseroan yang pertama kali ditargetkan untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau IPO di tahun 2017 adalah PT PP Peralatan (“PP Alat”). Saat ini, PP Alat tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan aksi korporasinya tersebut, salah satunya adalah melakukan akuisisi beberapa perusahaan besar di industri konstruksi untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham. PP Alat bertransformasi dari perusahaan penyedia penyewaan alat menjadi perusahaan spesialis pondasi, earth moving dan erector power plant yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang bernilai tambah tinggi di Indonesia. Di tahun 2018, Perseroan berencana akan melaksanakan IPO PT PP Infrastruktur.
Selain rencana aksi korporasi tersebut, Perseroan juga terus berupaya untuk menciptakan landasan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan dalam beberapa tahun mendatang untuk menjadi perusahaan konstruksi bertaraf ASEAN Class Company.