Nindya Karya Bidik Kontrak Konstruksi Tumbuh 50%

13/12/2016

Tidak berkategori

JAKARTA—PT Nindya Karya menargetkan pertumbuhan kontrak baru yang driraih dari pengerjaan konstruksi mampu tumbuh 50% tahun depan,dari target akhir tahun ini yang mencapai Rp9 triliun. 

Direktur Utama PT Nindya Karya Indradjaja Manopol mengatakan optimisme itu dikarenakan perseroan memiliki spesialisasi di bidang bangunan air seperti bendungan. Kontrak bendungan diprediksikan masih akan menjadi pendorong realisasi pertumbuhan kontrak baru perseroan hingga tahun depan.

“Kalau tahun depan, kontrak baru tentunya kami harapkan mampu tumbuh 50% dari yang sekarang. Selama ini kami memang dominan di kontrak bendungan,” katanya akhir pekan lalu

Indra menjelaskan hingga akhir tahun ini, perseroan memproyeksikan akan meraih target kontrak konstruksi baru mencapai Rp9 triliun. Besaran kontrak baru itu katanya meleset dari target awal yang telah dicanangkan yakni sebesar Rp11 triliun akibat adanya revisi dan penundaan beberapa kontrak baru.

Dia memerinci dari rencana capaian kontrak baru hingga akhir tahun ini, perseroan juga masih memiliki kontrak carry over dari tahun lalu senilai Rp9 triliun. Dengan demikian akhir tahun ini korporasi konstruksi milik negara itu mengantongi total senilai Rp18 triliun. 

Menurutnya kontrak pengerjaan bendungan dari pemerintah berkontribusi sekitar 40% dari target kontrak baru. Selain pengerjaan bendungan, sektor lain sepeti pengerjaan jalan ,gedung dan dermaga juga turut berkontribusi atas raihan kontrak baru perseroan.  

Apalagi tahun depan, perusahaan juga akan mengincar beberapa proyek dari target Sembilan bendunganyang akan dilelang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sembilan bendungan itu yakni, Komering II/Tigadihadji, Kabupaten Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan,benungan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, bendungan Semantok, Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur, Bendungan Pamakkulu Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan, bendungan Sadawarna Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat . Bendungan Tiro, Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Bendungan Lausimeme Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, Bendungan Kolhua, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Sidan, Kabupaten Badung Provinsi Bali

Perseroan lanjutnya juga akan membidik paket kontrak infrastruktur baru di sektor jalan tol sekitar 25 km. Bidikan infrastruktur tol jalan itu katanya masih akan menggantungkan pada proyek yang diadakan pemerintah ataupun yang BUMN seperti PT Waskita Karya, PT Jasa Marga Tbk, serta PT Hutama Karya.

“Kalau swasta kami memang jarang. Untuk jalan tol kami berharap setidaknya ada satu atau dua paket pengerjaan yang masih bisa kami raih”imbuhnya.

Sejauh ini perseroan tercatat belum menjadi investor untuk ruas tol, namun tahun ini perseroan telah membidik untuk menjadi investor di ruas Tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu) senilai Rp10 triliun. Dalam ruas itu, perseroan mengajukan dokumen penawaran bersama PT Jasa Marga Tbk sebagai pengendali yakni 55%, dan PT Adhi Karya Tbk perseroan masing-masing sebesar 22,5%. Konsorsium itu harus beradu dengan konsorsium Citra Marga Nusaphala Persada. Adapun ruas itu masih dalam tahap akhir evaluasi untuk diumumkan pemenangnya akhir tahun ini.