Pemerintah Rancakan Bangun LRT Medan
Jakarta – Setelah membangun LRT Jabodebek dan LRT Palembang, kini pemerintah berencana untuk membangun kereta Light Rail Transit (LRT) di kota Medan, Sumatera Utara. Dengan cangkupan sejauh 17,3 km dan membentang dari daerah Lau Cih ke Aksara, dengan menggunakan Skema blended finance atau pendanaan dari pihak swasta.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Wiriya Alrahman menyampaikan bahwa nantinya pembangunan LRT Medan ini akan diusahakan untuk tidak melakukan pembebasan lahan. Dirinya menyampaikan bahwa pembangunan akan dilakukan pada trase yang sudah ada.
“Diupayakan tidak ada pembebasan lahan jadi untuk LRT. Pakai trase yang ada kan kalo LRT jalur layang,” kata Wiriya
Untuk saat ini, Wiriya pun menjelaskan bahwa dirinya sedang membentuk tim yang akan melakukan lelang dalam mencari investor yang paling potensial sehingga skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) akan berjalan seperti LRT Jabodebek.
“Nanti dibuatkan tim, ini masih berkembang apakan ada juga tim pusat atau gimana tapi KPBU,” jelas Wiriya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan konsep dari pembiayaan proyek LRT ini merupakan satu kesatuan pemikiran dari berbagai instansi. Rencananya akan dilakukan pertemuan kembali untuk membahas skema pembiayaan proyek LRT tersebut.
“Ya lagi diomongin, preliminary discussion mereka lagi melakukan, tadi kita sudah bicara tahap kedua. Jadi sekarang masih ada konsep dari tiap masing-masing, dari SMI, dari Pemkot, Perhubungan, Bappenas. Nantinya dua minggu dari sekarang (26/7) mereka sudah datang dan sudah jadi satu konsep,” jelas Menteri Luhut.
Selanjutnya Menteri Luhut juga menyampaikan pihaknya ingin skema pembiayaan LRT Medan ini akan seperti LRT Jakarta yang menggunakan blanded finance sehingga tidak memberatkan pemerintah.
“Kita mau lihat mungkin blended finance bisa, nanti kita mau lihat. Karena itu modelnya kayak seperti LRT Jakarta,” kata Menteri Luhut.