Perusahaan konstruksi asal Turki minat investasi di infrastruktur RI
Jakarta - Sejumlah perusahaan konstruksi asal Turki minat berinvestasi di Indonesia dalam pembangunan infrastruktur. Untuk itu, KJRI Indonesia akan memfasilitasi minat investasi tersebut.
Dikutip Antara, Selasa (2/5), Konjen KJRI Herry Sudradjat mengatakan melihat minat perusahaan konstruksi Turki yang besar dan di lain pihak diperlukan proses pemahaman terhadap proyek serta lingkungan berbisnis (business environment) di Indonesia, maka KJRI akan terus membantu dan memfasilitasi komunikasi dengan pihak terkait di Tanah Air.
Pihak Turki juga didorong untuk hadir secara langsung baik dengan membuka kantor perwakilan dan berkunjung ke Indonesia. Tercatat, hingga saat ini dua perusahaan infrastruktur Turki telah membuka kantor perwakilannya di Jakarta, yaitu Botek dan Enka Holding.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib mengatakan sejumlah peluang investasi yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional senilai USD 190 miliar dalam berbagai skema termasuk Public Private Partnership (PPP) serta proses dan prosedur dalam berinvestasi sektor infrastruktur di Indonesia.
Sementara, Kepala IIPC London Nurul Ichwan menjelaskan postur perekonomian Indonesia sudah sangat positif dan memberikan informasi peluang investasi di sepuluh proyek wisata di Tanah Air. Dalam sesi konsultasi bisnis, perusahaan AE Arma dan Kalyon menyatakan ingin menjajaki partisipasi pembangunan Bandara Kertajasa, Bandung.
Menurut Konjen RI Istanbul, keikutsertaan perusahaan konstruksi Turki dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia akan berkontribusi positif dalam mendukung program pembangunan infrastruktur nasional setelah mengamati secara langsung kualitas infrastruktur di Turki yang sebagian besar dibangun seperti jalan bebas hambatan, jembatan serta terowongan bawah laut/selat Bosphorus.