Polisi Siapkan 1.000 Lebih Personel Amankan Mudik dari Brebes Hingga Semarang
Jakarta - Rombongan tim dari Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) kembali mengecek kesiapan jalan tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV, kemarin. Rombongan dipimpin langsung Asisten Operasi Polri, Irjen Pol Unggung Cahyono didampingi Kakorlantas Irjen Pol Royke Lumowa dan Kakorsabhara Baharkam Irjen Pol Umar Septono.
Dalam tinjauannya, rombongan juga mendengarkan pemaparan progres pembangunan dari pelaksana jalan tol di Pos Polisi Brebes Timur (Brexit). "Berdasarkan pemaparan dari pihak tol (PT Waskita) jalan tol siap dilalui dari Brebes Timur hingga Ngaliyan, Semarang. Jadi hari ini kita tinjau untuk memastikan kesiapannya," ujar Unggung.
Dia menambahkan, jalan tol baru dilapisi beton lapis pertama atau dasar (lean concrete/LC) setebal 10 sentimeter. Selain itu, kondisi jalan tol dari Brebes hingga Semarang akan penuh debu seperti jalan tol Pejagan- Brexit pada mudik lebaran beberapa tahun yang lalu.
Karenanya, Kepolisian akan mengerahkan kendaraan water canon untuk menyirami jalan tol yang kemungkinan berdebu. "Antisipasi jalanan yang berdebu kita akan menyiapkan kendaraan water canon untuk menyirami jalanan yang berdebu," katanya lagi.
Masih kata dia, dalam arus mudik tahun ini pihaknya juga akan mengerahkan 11 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar seribu lebih personel. Jumlah personel belum ditambah dari Polda Jateng. Kekuatan 11 SSK merupakan bantuan dari Mabes Polri.
"Semua bantuan personel tersebut nantinya akan kita tempatkan dari Brebes hingga ke Semarang," tuturnya.
Menurutnya, jumlah personel itu terdiri dari polwan dan satuan Brimob serta polisi yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa). Jumlah personel yang akan mengamankan mudik di Jateng itu lebih besar dibandingkan personel di Jawa Barat yang berjumlah 700 orang.
Sepanjang jalan tol tersebut, Kepolisian akan mendirikan tenda penjagaan di bahu jalan tol. Jalan tol Brebes Timur-Ngaliyan Semarang menjadi prioritas pengamanan, karena jalan tersebut belum rampung seratus persen. Sarana dan prasarana juga masih minim.
Sedangkan Operasi Ramadaniya 2017 itu akan dilaksanakan selama 16 hari dari 21 Juni sampai awal Juli mendatang. Berdasarkan kalender, Idul Fitri jatuh 25 dan 26 Juni.
Sementara, Irjen Pol Royke mengatakan berdasarkan koordinasi dengan pelaksana jalan tol, kendala yang dihadapi saat ini dalam pembangunan jalan tol yakni cuaca. Untuk itu, dia berharap selama masa pengerjaan ke depan cuaca bisa mendukung, sehingga target digunakan H-10 bisa terlaksana.
"Berdasarkan pemaparan, kendalanya saat ini cuaca buruk dan titik pertemuan dengan jalan arteri. Seringnya turun hujan mengakibatkan tanah dasar proyek jalan tol becek dan lapisan cor jadi lama kering," pungkasnya. (ded/har/zul)