Prospek Cerah Saham Properti dan Konstruksi
Jakarta - MEMASUKI semester dua, beberapa saham dipandang analis menarik untuk dimasukkan ke dalam portofolio investasi. Saham di sektor properti dan konstruksi diperkirakan memiliki prospek cerah di semester dua tahun ini. Sementara saham sektor perbankan tetap menjadi pilihan investasi hingga akhir tahun ini.
Meski indeks saham sektor properti dan konstruksi terus bergerak turun sejak awal tahun, Analis Koneksi Kapital Alfred Nainggolan optimistis sektor ini bisa tumbuh di semester dua ini. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik menjadi salah satu alasan sektor ini bisa tumbuh hingga akhir tahun nanti," ujar Alfred, Kamis (22/6) lalu.
Oleh karena itu, Alfred menyarankan untuk melirik kembali saham-saham di sektor properti dan konstruksi di sisa tahun ini. Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menjadi salah satu pilihan untuk dimasukkan ke dalam portofolio semester dua ini. Selain itu, saham PT Pakuwon Jaya Tbk (PWON) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga jadi pilihan di semester 2 ini.
Untuk saham konstruksi, Alfred melihat adanya transparansi dari pemerintah soal sumber dana pembiayaan proyek infrastruktur menjadi alasan mengapa saham di sektor ini bisa terus tumbuh di semester dua tahun ini. "Untuk itu, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menarik untuk dipertimbangkan di semester dua ini," kata Alfred.
Sementara untuk saham properti, Alfred menyarankan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pasalnya, kondisi rupiah yang stabil dan bunga yang relatif flat mampu membuat permintaan properti di semester dua tahun ini berbalik arah.
Di sisi lain, Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada untuk lebih memperhatikan sentimen yang ada di semester dua ini. Jika sentimen positif memenuhi sisa tahun ini, ia menyarankan pelaku pasar untuk memasukkan saham-saham big caps sebagai pilihan untuk melakukan transaksi.
Namun jika sentimen negatif mewarnai pasar enam bulan ke depan, Reza menyarankan untuk membatasi posisi di saham big caps. Ia juga menyarankan untuk melirik saham-saham medium dan small caps saat pasar melemah. "Karena biasanya saat pasar melemah, saham-saham tersebut dihadapkan dengan pilihan cut loss atau menahan untuk tidak melakukan transaksi," kata Reza saat dihubungi, Kamis (22/6) lalu.
Adapun saham pilihan Reza tetap berada di sektor perbankan. Saham seperti BBRI, BBTN, dan BBCA dipandangnya masih tetap menarik di sisa tahun ini. Ia juga untuk mempertimbangkan saham emiten tambang seperti ADRO dan PTBA ke dalam koleksi tahun ini jika pertumbuhan harga komoditas terus bergerak ke tren positif. (ant/lhl)