PUPR Siapkan lelang 2 Proyek KPBU Baru
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan tahapan lelang untuk dua proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D. Heripoerwanto menjelaskan dua proyek ini merupakan bagian dari proyek-proyek yang ditawarkan pemerintah pada Market Sounding beberapa waktu lalu.
"Ini proyek yang memasuki tahapan lelang atau setidaknya mulai lelang di bulan ini, pertama preservasi jalan lintas timur Sumatera di Provinsi Riau, dan kedua Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap,"jelasnya
Dalam dokumen Studi Kelayakan, proyek preservasi jalan nasional lintas timur Sumatera yang berada di Riau ini akan memiliki panjang 43 km dengan biaya investasi mencapai Rp 585,3 miliar. Ruas jalan yang akan direservasi tersebut terbentang dari Jalan Simpang Kayu Ara (Palembang) sampai Batas Kabupaten Pelalawan dengan total panjang mencapai 3,6 km, kemudian Jalan Pelalawan hingga Sikijang Mati dengan panjang sejauh 9,1 km serta Jalan Sikijang Mati hingga Simpang Lago dengan rentang panjang mencapai 30,30 km.
Preservasi jalan ini ditargetkan akan rampung dalam waktu 8 bulan setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Badan Usaha (KPBU) yang rencananya dilaksanakan pada Desember 2020.
Sementara itu, untuk proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sendiri nantinya bakal memiliki total panjang mencapai 206,6 km dengan nilai proyek mencapai Rp 57,59 triliun. Sebelumnya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR telah melakukan penawaran sejumlah jalan tol KPBU melalui program penjajakan minat atau market sounding yang telah masuk tahapan prakualifikasi.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyampaikan salah satu proyek yang masuk dalam tahapan prakualifikasi ini merupakan proyek sistem transaksi non-tunai berbasis multi lane free flow (MLFF) atau Global Navigation Satellite System (GNSS).
MLFF sendiri merupakan teknologi transaksi tol non tunai nir sentuh dalam rangka peningkatan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol. Proyek yang akan diimplementasikan pada 1.713 km jalan tol ini memiliki nilai investasi mencapai Rp 4,06 triliun dengan pemrakarsanya adalah Roatex Ltd., Zrt, National Toll Payment Service Plc, MFB Hungarian Development Bank.
"Progres dari market sounding proyek KPBU April lalu misalnya proyek MLFF saat ini sudah masuk tahapan proses PQ (prakualifikasi). Untuk progres dari market sounding proyek KPBU yang lainnya, ditargerkan persiapan PQ [prakualifikasi] hingga akhir tahun ini,” jelas Danang