PUPR Targetkan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Bisa Digunakan Mudik 2021
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 dapat digunakan pada musim mudik 2021 mendatang. Terhitung hingga November 2020 pembangunan tol Serang-Panimban Seksi 1 telah rampung pada 84,18%.
Kepala Bagian Umum Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Mahbullah Nurdin menyampaikan tol ini dapat segera dilakukan uji laik fungsi.
“Barangkali ada orang Jakarta yang mau mudik Lebaran ke Rangkasbitung sudah bisa melewati jalan tol tersebut,”jelas Nurdin
Sementara, Direktur Teknik dan Operasi PT Wika Jalan Tol Serang-Panimbang, Nanang Siswanto menyampaikan progres jalan tol ini berjalan lancar, bahkan Ia menyampaikan capaian konstruksi pada jalan utama hampir rampung 100%.
“Saat ini tinggal menyisakan pembebasan lahan pada pengerjaan di sekitar overpass STA 24.568 dengan luasan lahan sekitar 75 meter persegi. Sudah negosiasi dan tinggal proses pembayaran,”jelas Nanang
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan tol Serang-Panimbang ini nantinya akan terhubung dengan kawasan-kawasan produktif yang dapat mengurangi biaya logistik. Selain itu, jalan tol ini juga akan mendukung pengembangan ekonomi wilayah Provinsi Banten khususnya Banten Tengah dan banten Selatan dengan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan.
“Misalnya dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar empat sampai lima jam, nantinya hanya menjadi sekitar dua hingga tiga jam dengan kecepatan rata-rata 80 kilometer perjam,”jelas Menteri Basuki
Tol ini juga akan menjadi penghubung ke kawasan pariwisata seperti KSPN Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon. Tol Serang-Panimbang ini terbagi menjadi 3 seksi, yang terbentang dari seksi 1 Ruas Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 km, seksi 2 ruas Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 km serta seksi 3 Ruas Cileles-Panimban sepanjang 33 km.
Dengan pembangunan tol tersebut dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp 5,33 triliun dengan porsi seksi 1 & 2 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan seksi 3 nya dikerjakan oleh Pemerintah.