Rampung September Nanti, Jalan Layang Maros – Bone Perpendek Rute Logistik
Maros – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian Jalan Layang Maros-Bone rampung pada September tahun ini. Pembangunan jalan sepanjang 2,8 km ini merupakan penghubung jalan Lintas Tengah di Sulawesi Selatan yang dibangun untuk mengatasi kondisi jalan menanjak dan tikungan tajam serta sempit.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyampaikan nantinya penyelesaian jalan ini akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan lalu lintas untuk angkutan logistik yang juga dapat memangkas waktu perjalanan.
“Angkutan logistik dari Makassar ke Bone atau sebaliknya, bisa lewat jalan ini sepanjang 166 km, lebih pendek jaraknya dibandingkan memutar melewati jalan Lintas Selatan Sulawesi yang jaraknya 350 km,” kata Menteri Basuki
Sebelumnya Maros-Bone telah terhubung dengan jalan nasional, namun kondisi jalanan yang banyak tikungan tajam serta sempit dan menanjak menjadi kendala untuk angkutan logistik melalui jalan tersebut. Sementara itu untuk jalan yang menghubungkan Maros-Bone kali ini memiliki panjang 2,8 km dengan 313 meter berupa konstruksi layang.
“Konstruksi jalan dilakukan salah satunya karena kawasan tersebut merupakan kawasan hutan lindung serta merupakan jalur wisata,” tambah Menteri Basuki
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) XIII Makassar Ditjen Bina Marga, Miftachul Munir menambahkan untuk peningkatan keamanan pengguna jalan dari serpihan batu yang jatuh dari bukit di sisi jalan, Kementerian PUPR akan memasang jarring yang memiliki kekuatan hingga 17 ton.
“Untuk penanganan jalan Segmen 2 dan 3 juga dilakukan tahun ini berupa perbaikan kemantapan dan geometrik jalan,” jelas Miftachul
Jalan layang ini merupakan paket pembangunan elevated road segmen I yang dikerjakan sejak Desember 2015 oleh BBPJN XIII serta memakan biaya sebesar Rp 169,74 miliar. Saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 90% pembangunan.