JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 21 delegasi dari Asociation of Citizan Contractors Tanzania (ACCT) atau Asosiasi Kontraktor Tanzania, bertandang ke Indonesia untuk mempelajari pembangunan infrastruktur.

Kunjungan ini diterima oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR), Senin (17/10/2016).

"Nanti mereka akan kami ajak kunjungan ke proyek MRT Jakarta, serta pabrik precast aspal dan baja. Kami juga ajak tur ke pusat pelatihan di sini," ujar Sektretaris Kementerian PUPR Anita Firmanti Eko Susetyo.

Tanzania, kata Anita, sedang membuka peluang bagi Indonesia untuk membantu pembangunan infrastruktur.

Tanzania merupakan negara dengan pengembangan infrastruktur yang progresif di Afrika. Hal ini menjadi awal yang baik bagi Indonesia jika ingin memasuki pasar Benua Hitam tersebut.

"Mereka juga kurang tenaga kerja. Tenaga kerja di sana kebanyakan dari India. Untuk itu, kita juga akan membawa tenaga ahli ke sana," tutur Anita.

Para delegasi yang datang dari Tanzania ini, merupakan Asosiasi Kontraktor Tanzania yang terdiri atas kontraktor bangunan dan sipil serta kontraktor bidang listrik, mekanik, dan pendingin udara.

Mereka menemui Kementerian PUPR yang memiliki otoritas dalam pembuatan kebijakan sektor konstruksi dan infrastruktur.