Semen Padang Targetkan Produksi Naik 12,59%
PADANG—PT Semen Padang memproyeksikan kenaikan produksi semen tahun depan sebesar 12,59% dengan beroperasinya pabrik baru Indarung VI dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta ton.
Direktur Produksi Semen Padang Indrieffouny Indra mengatakan rencana produksi perseroan untuk semen cukup tinggi mencapai 12,59% dan klinker mencapai 31,76% guna memenuhi permintaan semen dalam negeri tahun depan.
“Ada kenaikan [produksi] dengan beroperasinya Indarung VI, yang kami sesuaikan dengan kebutuhan pasar,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (24/11/2016).
Dia menyebutkan produksi semen dipatok 7,43 juta ton atau naik dari produksi tahun ini yang hanya 6,60 juta ton atau tumbuh 12,59%. Sedangkan produksi klinker naik 31,76% menjadi 6,69 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 5,08 juta ton.
Menurutnya, dengan beroperasinya pabrik baru Indarung VI akhir tahun ini, maka kapasitas produksi naik menjadi 10,4 juta ton. Meski begitu perseroan masih membatasi produksi sesuai kebutuhan pasar.
Produksi maksimal, imbuh Indrieffouny, baru dilaksanakan pada 2018 yang ditargetkan produksi semen mencapai 8,9 juta ton termasuk dari pabrik cement mill di Dumai, Provinsi Riau.
Apalagi, tahun ini permintaan semen dalam negeri cenderung melambat, yang disebabkan belum optimalnya pemulihan ekonomi dan lambatnya realisasi pembangunan infrastruktur terutama di wilayah Sumatra yang menjadi basis penjualan Semen Padang.
Data Asosiasi Semen Indonesia per Oktober 2016 mencatatkan konsumsi semen di wilayah Sumatra justru terkoreksi 1,7% dari 1,42 juta ton menjadi hanya 1,40 juta ton. Sedangkan secara keseluruhan sejak Januari, konsumsi masih tumbuh 5,9% menjadi 11,02 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 10,40 juta ton.
Adapun, secara nasional konsumsi semen sampai Oktober hanya tumbuh tipis 1,5% dari 50,03 juta ton menjadi 50,76 juta ton.
Sejumlah daerah yang mengalami kontraksi paling dalam yakni Kalimantan yang turun 10,8% dan Jawa 1,1%. Meski di Jawa tidak turun signifikan, tetapi porsi permintaan di daerah itu mencapai 60% dari total konsumsi semen nasional.
Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry memperkirakan permintaan semen tahun depan akan cukup tinggi, terutama ditopang pembangunan proyek infrastruktur pemerintah dan swasta.
“Perkiraan kami masih akan tumbuh, karena banyak pembangunan infrastruktur yang saat ini sudah mulai jalan,” katanya.
Adapun, penjualan Semen Padang tahun ini tumbuh tipis 0,7% dari 5,52 juta ton menjadi 5,55 juta ton. Penjualan ekspor anak usaha Semen Indonesia Grup itu meningkat 5,5% dari 354.445 ton menjadi 373.800 ton.
Benny mengungkapkan porsi ekspor hanya sekitar 5% dari total produksi perseroan guna mempertahankan pasar luar negeri dan membidik pasar-pasar baru untuk bersaing dengan perusahaan multinasional lainnya.
Posisi Semen Padang yang strategis melalui pelabuhan Teluk Bayur dinilai potensial untuk menggarap pasar ekspor di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika.