Surabaya Siapkan Dana Rp 600 Miliar Untuk Proyek Box Culvert
Surabaya - Penyelesaian proyek pemasangan box culvert di Surabaya barat hingga saat ini belum rampung. Proyek box culvert dari Banyu Urip hingga Benowo itu sekarang masih berjalan sampai di depan Universitas Wijaya Putra, Benowo dan baru digarap dua bulan terakhir.
Pemerintah Kota Surabaya telah mengalokasikan dana sebesar Rp 400 miliar sampai Rp 600 miliar yang akan digunakan untuk proyek box culvert ini. Dari total kekuatan APBD Kota Surabaya sebesar Rp 9,11 triliun di tahun 2018, sebanyak Rp 2,083 triliun ditujukan untuk pembangunan infrastruktur.
Kepala Bappeko Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, pemberian alokasi anggaran tersebut dimaksudkan untuk mempercepat penyelesaian proyek yang memiliki panjang pengerjaan sejauh 6 km itu.
"Dari Rp 2 Triliun, Rp 400 Miliar hingga Rp 600 Miliar kita alokasikan untuk proyek box culvert," kata Agus.
Menurut Agus, anggaran Rp 400 Miliar hingga Rp 600 Miliar itu juga difungsikan untuk penambahan pompa di 6 titik. Kedua proyek tersebut untuk mengatasi banjir.
"Harapannya, ketika hujan deras, pompa air ini bisa memompa air lebih cepat. Fokusnya adalah mempersingkat lamanya genangan, merendahkan tinggi genangan dan menyempitkan luasan genangan," ungkap Agus.
Agus juga menjelaskan sebelumnya proyek tersebut sudah mendapat anggaran multiyears sebesar Rp 142 miliar serta tahun depan akan kembali dianggarkan multiyears dua tahun lagi dengan anggaran sebesar Rp 122 miliar. Targetnya di tahun 2019 nanti proyek ini dapat rampung dan terhubung sampai ke Benowo.
upaya proyek penanggulangan banjir ini dilakukan untuk menurunkan tinggi genangan, luasan genangan dan waktu lamanya genangan. Saat ini lama surutnya genangan air banjir di Surabaya rata-rata adalah skala jam, yaitu sampai dua jam. Targetnya akan diturunkan hingga 42 menit.
Sedangkan untuk tinggi genangan rata-rata sampai 16 sentimeter. Nantinya akan diturunkan sampai 14 sentimter. Sedangkan untuk luasan genangan saat ini mencapai 1.200 hektar, targetnya bisa diturunkan sampai 1094 hektar.
Sementara itu, pakar pembangunan kota ITS Aryo Sulistyo mengatakan anggaran untuk pendidikan tersebut sesuai dengan motto Surabaya. Khusus untuk pembangunan infrastruktur, Aryo berharap pemkot selain fokus pada penataan kota juga fokus pada pencegahan banjir.
“Ini karena wilayah Surabaya 30 persennya lebih rendah dari permukaan laut. Untuk itu, penting agar pembangunan box culvert yang sudah bagus dibangun berkelanjutan,” kata Aryo.