Totalindo Mulai Garap Proyek Rusun Pemerintah
Jakarta - Calon emiten baru di sektor konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk. mulai mengerjakan proyek pembangunan rumah susun Nagrak Tower 1-5 Jakarta Utara dan rumah susun Penggilingan Jakarta Timur yang telah dimenangkan tendernya pada semester pertama tahun ini.
Donald Sihombing, Direktur Utama Totalindo Eka Persada, mengatakan bahwa saat ini sudah mulai dilakukan pembentukan tim kerja, mobilisasi alat berat dan pekerjaan lapangan di kedua proyek itu. Nilai kontrak keduanya masing-masing Nagrak Rp377,78 miliar dan Penggilingan Rp383,84 miliar.
Totalindo menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi swasta yang berhasil memenangkan lelang proyek tersebut setelah melewati proses seleksi yang mengikutsertakan 60 kontraktor BUMN dan swasta.
Total jumlah rumah susun yang akan dibangun dari dua proyek tersebut adalah 10 menara dengan total jumlah unit sebanyak 2.295 unit, masing-masing 1.275 unit untuk Nagrak 1-5 dan 1.020 unit untuk Penggilingan.
Donal mengatakan, untuk mengerjakan poyek pembangunan rumah susun sebanyak itu dalam satu tahun anggaran tidaklah mudah, diperlukan tim kerja yang handal dan kelengkapan peralatan, baik alat berat maupun alat ringan.
“Hal ini menunjukkan Totalindo mampu bersaing dengan perusahaan konstruksi besar lainnya,” Ujar Donald Sihombing melalui siaran pers, Minggu (21/5/2017).
Dengan memenangkan dua proyek pembangunan rumah susun tersebut, sampai dengan saat ini Totalindo telah berhasil mendapatkan 4 proyek baru dengan nilai kontrak lebih dari Rp1,5 Triliun. Dengan demikian, perseroan telah mencapai lebih dari 50% target perolehan kontrak baru tahun ini yang telah dicanangkan sebelumnya, yaitu sebesar Rp3 Triliun
Totalindo saat ini tengah dalam proses melantai di Bursa Efek Indonesia. Targetnya, pada Juni mendatang saham Totalindo mulai tercatat di BEI. Perseroan berencana untuk melepas maksimal 2,15 miliar saham baru atau setara 30,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Rencananya, saham perseroan akan dilepas pada harga pelaksanaan di kisaran Rp300 hingga Rp490 per lembar. Dengan kata lain, perseroan menargetkan dana hasil IPO ini antara Rp645 miliar hingga Rp1,05 triliun.
Totalindo memiliki rencana untuk meningkatkan porsi proyek pemerintah dalam kontrak yang diincar perseroan, menimbang saat ini permintaan proyek konstruksi dari pemerintah cukup tinggi, sementara permintaan proyek kontruksi properti swasta relatif lesu.
Adapun, kebutuhan hunian khususnya rumah susun di DKI Jakarta lebih dari 28.000 unit pertahun. Pada tahun ini saja, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana 14.322 unit rumah susun sederhana sewa atau rusunawa.
Tahun lalu, kontrak proyek pemerintah yang ditangani perseroan hanya 3% dari seluruh kontrak, atau hanya sekitar Rp45 miliar.Tahun ini, perseroan ingin meningkatkan porsinya hingga 42% dari seluruh kontrak baru. Dengan kata lain, dari target Rp3 triliun, proyek pemerintah diharapkan mencapai hingga Rp1,26 triliun.
Tag : rusun