Jakarta - Sementara itu, Waskita Precast menargetkan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 12,3 triliun. Direktur Utama Waskita Precast Jarot Subana mengatakan, sebagian besar kontrak perseroan berasal dari induk usahanya, Waskita Karya.

Menurut dia, kontrak dari induk usaha berkontribusi sebesar 80% dari perolehan kontrak baru perseroan. “Mayoritas kontrak berasal dari proyek tol Trans Sumatera dan Trans Jawa,” jelasnya.

Jarot juga mengakui, lonjakan perolehan kontrak baru pada kuartal I tahun ini merupakan anomali. Penambahan jumlah kontrak baru itu merupakan hasil dari proses negosiasi yang sudah berjalan cukup lama.

Dari seluruh kontrak baru hingga pertengahan Maret, kontrak paling besar yang diperoleh perseroan berasal dari proyek jalan tol Legundi-Bunder, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Gempol-Surabaya, dan Jakarta-Cikampek. (jm)