WIKA bidik pendapatan tumbuh 20% tahun depan
JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk memandang prospek bisnis konstruksi tahun depan masih tetap cerah. Perusahaan pelat merah ini optimistis masih bisa meraih pertumbuhan yang lebih baik di 2017.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten WIKA ini menargetkan pendapatan tumbuh 20% dari target tahun ini Rp 26 triliun dan laba bersih dibidik sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh dari Rp 750 miliar tahun ini.
Namun untuk kontrak baru, WIKA memasang target lebih rendah dari tahun ini yakni hanya sekitar Rp 40 triliun. Turunnya target tersebut lantaran proyek High Speed Rail (HSR) atau kereta api cepet Jakarta-Bandung hanya akan diperoleh satu kali di tahun ini.
"Tahun depan kita tidak akan dapat kontrak seperti ini lagi. Sementara nilai kontraknya mencapai Rp 15,8 triliun," kata Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA saat bertandang ke Kantor KONTAN, Selasa (22/11).
WIKA melihat prospek proyek swasta masih akan cerah. Oleh karena itu mereka menargetkan 40% dari target kontrak baru tersebut berasal dari swasta. Sedangkan dari pemerintah dan BUMN masing-masing ditargetkan 30%.
Untuk bisa mengerjakan lebih banyak proyek, WIKA juga terus melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Bintang, kekuatan SDM merupakan salah satu yang sangat penting dalam bisnis konstruksi. "Setiap tahun kita rekrut 200 engineering," katanya.
WIKA tidak hanya fokus mengejar proyek dengan margin tebal, mereka juga menggarap proyek-proyek dengan keuntungan tipis namun bertujuan untuk membantu pemerintah dalam membangun wilayah-wilayah perbatasan.