10 Proyek Strategi Nasional Rampung
Jakarta - Sekretaris Kemenko Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan sebanyak 10 proyek yang masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) telah selesai dikerjakan per Mei 2017. "Sebanyak 10 proyek sudah selesai atau sekitar empat persen dari total keseluruhan 245 proyek plus dua program yang masuk dalam PSN," katanya, seperti dikutip Antara, kemarin.
Lukita menambahkan sebanyak 120 proyek atau 49 persen dalam PSN masih dalam tahap konstruksi, 105 proyek atau 42 persen dalam penyiapan dan 12 proyek atau lima persen masih dalam tahap transaksi. "Proyek yang masuk tahap konstruksi termasuk satu program ketenagalistrikan, yang hingga April, telah mencapai 39 persen tahap konstruksi," ujarnya.
Daftar proyek yang telah selesai per Mei 2017 adalah Jalan Akses Tanjung Priok sepanjang 16,7 kilometer dengan investasi Rp6,2 triliun, Bandara Sultan Baabullah Ternate dengan investasi Rp1,3 triliun serta Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan SP Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu dengan investasi Rp154 miliar.
Kemudian, PLBN dan SP Aruk Kabupaten Sambas dengan investasi Rp131 miliar, PLBN dan SP Wini Kabupaten Timor Tengah Utara dengan investasi Rp130 miliar dan percepatan pembangunan Technopark dengan investasi Rp250 miliar. Selain itu, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke dengan investasi Rp5,1 triliun, Kawasan Industri Morowali dengan investasi Rp41,3 triliun, Kawasan Industri Konawe dengan investasi Rp39,9 triliun dan Kawasan Industri Kendal dengan investasi Rp6,3 triliun.
Saat ini, daftar PSN meliputi 245 proyek atau mengalami peningkatan setelah mengalami revisi dari sebelumnya sebanyak 225 proyek infrastruktur. Revisi daftar PSN tersebut terdiri dari PSN yang sudah ada (eksisting) ditambah dengan usulan PSN baru dan dikurangi dengan 20 proyek yang selesai per Desember 2016 serta 15 proyek yang dikeluarkan dari daftar. Revisi daftar itu mencakup dua program baru yaitu proyek ketenagalistrikan dan industri pengembangan pesawat yang dikelola oleh swasta.
Disamping itu, Lukita juga menyampaikan sebanyak tujuh kawasan sedang dalam kajian pemerintah sebelum menetapkannya menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). "Tujuh usulan yang sedang dikaji," kata Lukita. Ia mengatakan bahwa kawasan yang sedang dikaji, antara lain, Kuala Tanjung di Sumatera Utara dengan rencana investasi Rp94 triliun, Pulau Asam Karimun di Kepulauan Riau dengan rencana investasi Rp10 triliun dan Merauke di Papua dengan rencana investasi Rp926 miliar.
"Kawasan lainnya adalah Melolo di Nusa Tenggara Timur, Kawasan Pariwisata Pulau Bangka di Kepulauan Bangka Belitung dan Nongsa di Batam," katanya. Lukita menambahkan bahwa satu kawasan sedang dalam usulan untuk penetapan menjadi KEK, yaitu Galang Batang di Kepulauan Riau dengan rencana investasi Rp36,25 triliun. Saat ini, terdapat 11 KEK yang berada dalam daftar prioritas pemerintah, yaitu Sei Mangkei, Tanjung Lesung, Palu, Bitung, Morotai, Tanjung Api-Api, Mandalika, Tanjung Kelayang, Sorong, Arun Lhokseumawe, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan. Menurut rencana, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menambah 14 KEK baru sehingga pada tahun 2019 total KEK menjadi 25 kawasan.