500 Mahasiswa Adu Kreasi Konstruksi Rumah Knockdown
Jakarta - Sebanyak 500 mahasiswa teknik konstruksi dari 8 perguruan tinggi beradu di Jambore Mahasiswa Kontruksi Indocement Award 2016. Dalam jambore kali ini, para mahasiswa beradu kreasi dlam membuat rumah bongkar pasang (knockdown).
Marketing Service PT Indocement, Kelvin Tjandar, menuturkan, dalam kompetisi setiap mahasiswa diharapkan dapat merancang rumah pabrikasi berbasis semen berkonsep open frame dimana panel-panel dinding bersifat non-struktural.
"Diharapkan peserta mengembangkan kreativitasnya untuk menciptakan rumah pabrikasi yang memperhatikan unsur kekuatan, kekakuan/stabilitas, inovasi, keekonomisan, keramahan lingkungan, keawetan serta kemudahan pelaksanaan," jelas Kevin, Kamis (10/11).
Dalam kompetisi, setiap terdiri dari empat mahasiswa dan satu dosen pembimbing. Babak final Kompetisi ini berlangsung selama tiga hari di PT Indocement, Citeureup, Bogor.
Ketua dewan juri dari Institut Teknik Sepuluh November (ITS), Tavio mengatakan, ada yang unik dari kompetisi ini yakni delapan finalis ditantang untuk membangun miniatur rumah dengan skala 1 banding 2,5 dalam waktu 3 jam.
Teknik pembuatan kerangka rumah dengan sistem knockdown, kata dia, sudah sangat berkembang di negara-negara maju. Hanya saja, di masyarakat di Indonesia masih kurang paham dengan sistem rumah bongkar pasang ini.
"Ada ketakutan-ketakutan sendiri. Takut cepat rusak, tidak nyaman, dan lain sebagainya. Untuk itu, dalam ajang ini mahasiswa bisa mempresentasikan hasil karyanya dan tidak menutup kemungkinan bisa menjawab tantangan di masyarakat," papar Tavio.
Guru Besar ITS ini melihat, prospek rumah dengan sistem knockdown akan terus berkembang mengingat rumah tersebut bisa meminimalkan biaya konstruksi, dengan kualitas sama dengan rumah konvensional. Bila diterapkan, rumah dengan sistem ini sangat mendukung sekali dengan program sejuta rumah oleh pemerintah.
"Dilihat dari sisi ekonomis, cepat, serta berkualitas. Dalam presentasi para peserta untuk tipe rumah 36 dihargai sekitar Rp 50 juta," katanya.
Ia pun mengapresiasi kegiatan perlombaan yang dilakukan PT Indocement, dimana sebagai penyaluran ide-ide kreativitas mahasiswa arsitektur di Indonesia.