8 BUMN Tebar Dividen Rp22 Triliun
Jakarta - Sebanyak 8 BUMN dari sektor perbankan dan konstruksi yang telah selesai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun kinerja 2016 sepanjang 13-17 Maret 2017 membagi dividen senilai Rp22,39 triliun kepada pemegang saham.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bisnis, nilai dividen yang dibagikan tersebut tercatat paling besar dalam 5 tahun terakhir dimana 4 bank BUMN membagi dividen Rp21,17 triliun dan 4 kontraktor BUMN membagi dividen Rp1,21 triliun.
Peningkatan nilai dividen itu tidak terlepas dari peningkatan kinerja keuangan yang dibukukan oleh sejumlah BUMN. Untuk tahun buku 2016, dari 8 perusahaan itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., menjadi penyetor dividen terbesar senilai Rp10,47 triliun.
Rasio pembayaran dividen emiten berkode saham BBRI itu sebesar 40% atau paling tinggi sejak tahun buku 2008. Untuk tahun buku 2007, rasio pembayaran dividen mencapai 50% dari laba bersih perusahaan.
Pada 2016, laba bersih BRI mencapai Rp26,19 triliun atau meningkat sekitar 3% dibandingkan dengan Rp25,39 triliun pada 2015. Laba tersebut juga tertinggi dibandingkan dengan tiga bank milik negara lainnya.
Di sisi lain, rasio pembayaran dividen dari 8 perusahaan itu paling besar milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebesar 45% dari laba bersih Rp13,86 triliun pada 2016 atau senilai Rp6,21 triliun. Rasio pembayaran dividen itu tertinggi sejak 2008.
Raymond Kosasih dan Hadi Soegiarto, keduanya Research Analyst PT Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia, mencatat rasio dividen emiten bersandi saham BMRI itu dalam rentang 20%-35% pada 2009-2015.
“Rasio kecukupan modal Bank Mandiri yang tinggi sebesar 21% adalah lebih dari cukup untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi, khususnya karena biaya kredit diharapkan turun pada 2017,” tulis analis tersebut dalam publikasi belum lama ini.
Konstruksi
Sementara itu, di sektor konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., tercatat memberikan dividen paling besar dibandingkan dengan 3 kontraktor lainnya untuk tahun kinerja 2016. Dari laba bersih Rp1,83 triliun, emiten berkode saham WSKT itu membagi dividen Rp513 miliar.
Sebagai pengigat, Waskita Karya yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2013 itu memberikan dividen senilai Rp20,32 miliar pada 2013 atau terkecil dibandingkan dengan dividen yang disetorkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Adhi Karya tercatat menyetorkan dividen paling kecil senilai Rp94,03 miliar dari laba bersih 2016. Nilai dividen itu juga lebih kecil dibandingkan dengan nilai dividen Rp121,8 miliar yang pernah disetorkan perseroan pada 2014 untuk tahun kinerja 2013.
Sejumlah perusahaan milik negara lainnya direncanakan untuk menggelar RUPS Tahunan pada pekan terakhir Maret dan April 2017. Salah satu BUMN yang akan menggelar RUPS Tahunan pada akhir Maret 2017 adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Pada 2017, Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN sebesar Rp40 triliun yang disetorkan kepada kas negara atau meningkat Rp4 triliun dibandingkan dengan RP36 triliun pada 2016.
BUMN lain yang bakal menyetorkan dividen besar kepada negara adalah BUMN yang belum melantai di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Pertamina (Persero) dengan perkiraan nilai setoran Rp12,1 triliun.