Aprok Perkirakan Kinerja Konstruksi Indonesia Naik 3,5%
Surabaya – Asosiasi Proyek Konstruksi Indonesia (Aprok) memperkirakan kinerja proyek konstruksi di Indonesia dapat naik sebanyak 3,5% di semester kedua tahun 2020 ini. Hal tersebut sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Ketua Aprokz Aslakhul Umam yang mengatakan bahwa peningkatan kinerja konstruksi pada awal kuartal III tahun 2020 ini meningkat 1,3% akibat rencana pemerintah dengan menerapkan “New Normal”.
"Memang pada semester I/2020 terjadi penurunan drastis akibat pandemi Covid-19. Akhirnya, 100 proyek komersial kami di Jatim terpaksa dihentikan sementara,"jelas Umam
Umam juga menjelaskan pada semester I lalu, banyak proyek komersial seperti kantor, hotel, ritel dan proyek-proyek bangunan gedung lainnya yang berhenti sehingga menimbulkan kerugian hingga 25% dari total rencana anggaran biaya. Hal tersebut disebabkan adanya pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Selama semester I/2020, kami masih bisa mengandalkan konstruksi untuk segmen perumahan/residensial karena memang kebutuhan hunian masih terus ada walau tidak masif,"katanya
Selain itu terdapat juga proyek yang saat ini masih dalam keadaan penundaan pekerjaan, salah satunya adalah proyek pembangunan infrastruktur jalan lingkar selatan dari Magetan menuju Banyuwangi, Jawa Timur. Umam juga menyampaikan selama ini, total anggota Aprok yang mengerjakan proyek pemerintah hanya sekitar 30%. Dengan 70% sisanya mengerjakan proyek swasta.
"Namun, beberapa pengusaha kontrusksi masih ada yang menyuplai bahan baku seperti pasir, aspal, dan besi, termasuk ada bantuan penurunan suku bunga modal kerja konstruksi," katanya