Samarinda – Pembangunan ruas jalan tol Balikpapan-Samarinda sebagai tol pertama di Pulau Kalimantan ini sudah mencapai progres 48% pengerjaan keseluruhannya. Jalan tol dengan total panjang 99,35 km ini ditargetkan untuk dapat selesai pada penghujung tahun 2018 nanti, dan nantinya dapat digunakan secara penuh pada awal tahun 2019.

PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang bertindak sebagai pengelola dari jalan tol ini terus berupaya untuk melakukan percepatan pembangunan, hal ini dilakukan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

“Langkah percepatan dan pembangunan yang massif dibuktikan oleh progres pembangunan konstruksi yang terbilang positif. Hingga awal bulan Februari 2018, pembangunan konstruksi jalan tol Balikpapan-Samarinda ini telah mencapai 48,48%,” kata Arie Irianto, Direktur Utama PT JBS.

Arie juga menjelaskan masih adanya beberapa permasalahan yang kerap ia dan tim nya temukan dilapangan. Kendala utama pembangunan tol ini adalah mengenai pembebasan lahan khususnya di Seksi 4, dan adanya sebagian trase jalan tol di Seksi 2 yang melalui kawasan hutan konservasi atau Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Suharto masih digarap atau dikelola oleh warga.

Sampai per tanggal 1 Februari 2018 kemarin, progres pembebasan lahan untuk jalan tol Balikpapan-Samarinda ini sudah mencapai 90,67%. Melihat kondisi tersebut, Arie dan pihaknya akan terus mempercepat pembebasan lahan untuk pembangunan tol pertama di Pulau Kalimantan ini dengan melakukan perundingan serta koordinasi kepada pihak-pihak terkait.

Nantinya, jalan tol yang akan dioperasikan awal tahun 2019 ini akan memangkas waktu dan biaya pendistribusian barang serta keperluan pokok untuk di wilayah Balikpapan dan Samarinda tersebut. Pengguna tol ini dapat memotong perjalanan sejauh 34 km dengan hanya menghabiskan waktu tempuh perjalanan antara Balikpapan menuju Samarinda atau sebaliknya hanya dalam 1 jam saja.