Bandara Kertajati Tambah Panjang Runway Jadi 3.500 Meter
Bandung – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati akan memperpanjang runway bandara menjadi 3.500 meter, dari yang telah ada sepanjang 2.500 meter. Penambahan panjang runway Bandara Kertajati sepanjang 1.000 meter ini diperuntukan agar dapat didarati oleh pesawat besar dengan tipe Boeing 737.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa yang mewakili Pemprov Jawa Barat menyerahkan langsung aset lahan yang berada di Desa Kertajati, Desa Bantarjati dan Desa Kertasari kepada pihak PT BIJB untuk digunakan membangun runway tersebut. Lahan seluas 2.948.294 meter persegi tersebut merupakan modal dari Pemprov Jawa Barat untuk peningkatan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati.
“Posisi Pemprov Jabar memiliki 98,45% aset sebelum ada AP II. Mudah-mudahan dengan ada AP II yang minta 25% secara administrasi dan fisik (runway) bisa diselesaikan,” kata Iwa
Iwa juga menyampaikan dengan keterlibatan AP II yang sebelumnya telah menyepakati porsi saham untuk Bandara Kertajati ini nantinya akan mempermudah rencana perpanjangan dari runway bandara ini. Sehinga dapat dilakukan perpanjangan bertahap hingga 3.500 meter sesuai dengan masterplan yang telah disetujui.
Pemprov Jabar juga berencana akan menambah penyertaan modal menjadi Rp 5 triliun kepada PT BIJB untuk penggunaan operasional Bandara Kertajati. Hal ini berkaitan dengan label Bandara Internasional yang melekat pada Bandara Kertajati ini, harus ada dukungan sehingga menjadi fasilitas publik yang diminati masyarakat.
Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra juga menyampaikan, penyertaan modal berupa lahan dari Pemprov Jabar ini akan digunakan untuk membangun sisi darat bandara. Dalam ekosistem bandara, tidak terlalu terkait operasional namun ada juga area komersial yang bisa diakses oleh non-penumpang.
“Alhamdulillah BIJB mendapat setoran modal dari Pemprov Jabar dalam bentuk tanah untuk sisi darat, yaitu tanah yang bisa dikomersialkan untuk pembangunan komersial, terminal, bangunan penunjang, untuk pertamina, dan lainnya,” jelas Virda