JAKARTA - BPJT menyiapkan kelengkapan dokumen salah satu ruas Trans Sumatra baru yang akan diajukan untuk memperoleh pinjaman langsung dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Hal itu, menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna pada Kamis (5/1/2017), dilakukan menyusul ruas Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau tidak jadi diajukan untuk didanai oleh AIIB.

Ruas baru yang disiapkan untuk memperoleh kucuran pembiayaan dari bank pembangunan infrastruktur asia itu adalah Padang (Sumatra Barat)-Pekanbaru (Riau) sepanjang 250 km.

Menurut Herry, untuk menggarap ruas itu, penugasan baru diberikan kepada PT Hutama Karya karena BUMN itu memiliki kelengkapan dokumen studi yang paling siap dibandingkan dengan ruas lainnya.

Selain itu, di ruas Padang-Pekanbaru juga telah ada lahan yang dibebaskan sepanjang 18 km dan bisa segera dilakukan groundbreaking.

Dia menambahkan data dan informasi tambahan terkait ruas dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp25 triliun itu telah disampaikan kepada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Indonesia (KPPIP) serta Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Herru menyebutkan jika nantinya pendanaan bagi ruas tersebut dirasa terlalu besar, maka pembangunannya akan dilakukan secara bertahap.

"Nanti kami cek lagi kelanjutanya. Pinjaman yang diajukan akan melengkapi ekuitas perseroan Hutama Karya untuk membangun tol tersebut," ujarnya.

Skema pinjaman langsung kepada badan usaha dianggap akan membantu percepatan proses pendanaan, ketimbang menggunakan skema penerusan pinjaman melalui pemerintah.

Bila menggunakan skema penerusan pinjaman, maka pinjaman luar negeri harus dimasukkan ke dalam APBN sebelum dikucurkan untuk proyek terkait.