Capai Progres 90%, Terminal Mobil Pelabuhan Patimban Ditargetkan Operasi Akhir 2020
Jakarta – Kementerian Perhubungan menyampaikan progres pembangunan Pelabuhan Patimban yang berada di Jawa Barat telah mencapai 90% dengan target pembangunan dapat rampung pada akhir tahun 2020 nanti.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan pembangunan pada tahap pertama Pelabuhan Patimban ini dapat segera rampung dan dapat beroperasi pada akhir tahun 2020.
"Dari hasil rapat tadi kita mendapatkan kesimpulan bahwa pengerjaannya bisa diselesaikan pada akhir November 2020 dan pada bulan Desember 2020 sudah bisa dioperasikan sebagai car terminal,"kata Menteri Budi
Pembangunan Terminal Mobil (Car Terminal) dari Pelabuhan Patimban ini dibangun di area seluas 8 hektar (Ha) telah mencapai 92%. Car Terminal ini dibangun dengan ukuran 350 meter dan 33 meter berkapasitas 218.000 CBU.
Selanjutnya terdapat juuga Terminal Kontainer seluas 1 hektar dengan dermaga berukuran 420 meter x 34 meter yang juga ditargetkan rampung pada akhir tahun, dermaga ini berkapasitas 250.000 TEUs.
Sementara untuk pembangunan akses jalan pelabuhan telah dibangun oleh Kementerian PUPR dengan progres pada Ramp on/off progress telah mencapai 99%. Sementara itu, untuk bagian pelabuhan telah dilakukan uji coba sandar pada 31 Oktober 2020 dengan dilaksanakan dan diawasi langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
Kemudian untuk calon perusahaan operator pengelola Pelabuhan Patimban telah ditetapkan kepada Konsorsium yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services dan PT Terminal Petikemas Surabaya, dengan telah lolos tahap prakualifikasi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang tengah disiapkan seperti SOP pemanduan dan penundaan kapal, SOP penerapan alur pelayanan, penyiapan sarana bantu navigasi kapal, pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship dan Port Facility Security), penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure), izin pengoperasian pelabuhan, penyiapan peta laut, pengerukan alur pelayanan, penentuan tarif, penyediaan listrik oleh PLN, penyediaan air bersih oleh PDAM, dan juga peningkatan SDM Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berada di area seluas 369 hektare dan backup area mencapai 356 hektare, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp 43,2 triliun. Untuk tahap satu sudah dilakukan sebesar Rp 14 triliun yang dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan ini akan dilakukan pada tahun 2023 dengan nilai investasi sebanyak Rp 9,5 triliun.