Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Kontribusi 6 km Untuk Pembangunan Trans Sumatera
JAKARTA—PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menyatakan memberikan kontribusi pembangunan pada ruas trans Sumatera Terbanggi Besar--Kayu Agung sepanjang 6km setelah memenangkan ruas tol yang baru dilelang tahun ini yakni Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60 km di Jawa Barat.
Selama masa pelelangan ruas Cisumdawu dengan nilai investasi mencapai Rp10 triliun, besarnya kontribusi pembangunan yang mampu diberikan peserta tender ke ruas Trans Sumatera menjadi salah satu pertimbangan dalam penentuan pemenang
Kontribusi tersebut merupakan bentuk mekanisme subsidi silang yang diinisiasi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dari ruas-ruas trans Jawa ke ruas Trans Sumatera. Pasalnya, BPJT telah menargetkan melakukan pembangunan Trans Sumatera pada ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang—Kayu Agung sepanjang 80 km dari total panjang 185 km melalui mekanisme pelelangan ruas-ruas baru.
Lewat pelelangan ruas Cisumdawu dan ditambah tiga ruas baru sebelumnya yakni ruas Batang—Semarang, Jakrta—Cikampek Elevated, serta Krian—Manyar, maka sejauh ini akan ada 68 km jalan trans Sumatera yang akan dibangun. Pemerintah lanjutnya hanya membutuhkan andil dari BUJT sepanjang 12 km.
Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Shadik Wahono mengatakan dalam ruas Cisumdawu, perseroan melaju bersama PT Waskita Toll Road- Pembangunan Perumahan- Brantas Abipraya—Jasa Sarana. Dalam tubuh konsorsium tersebut, CMNP menjadi pemegang kendali saham sebesar 62,5%, sisanya dimiliki oleh empat anggota konsorsium dengan porsi saham yang sama rata.
Shadik memperkirakan proses kontruksi ruas ini baru akan dilaksanakan pada Februari tahun depan setelah menyelesaikan dokumen administrasi yang menjadi persyaratan dalam melakukan penekenan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Ruas itu ditargetkan mampu beroperasional pada 2018 mendatang
“Kalau target awal Janurai 2017 sudah bisa mulai konstruksi, namun mungkin akan mundur sekitar satu bulan lagi setelah dokumen administrasi dan teknis dituntaskan,”katanya saat ditemui di kantor CMNP
Menurut catatan perseroan Ruas Cileunyi—Sumedang—Dawuan menjadi tol keenam yang dimiliki konsesinya oleh CMNP. Sebelumnya perseroan memiliki konsesi lima ruas tol dengan total panjang mencapai 91 km. Lima ruas tersebut yakni Jakarta Inner Urban Toll Road (JIUT), Waru—Juanda, Depok Antasari, Soreang—Pasir Koja, serta Bogor Outer Ring Road (BORR).Dari kelima ruas itu, satu ruas yakni JIUT atau yang dikenal dengan nama Ir Wiyoto—Wiyono serta Waru--Juanda yang telah beroperasi secara penuh.
Saat ini perseroan sedang menyelesaikan konstruksi ruas jalan tol Depok-Antasari dan jalan tol Soreang-Pasir Koja. Perseroan juga berencana meningkatkan aksesibilitas pada ruas jalan tol Ir. Wiyoto Wiyono MSc melalui konektivitas dengan Jalan Tol Akses Tanjung Priok (JATP), Jalan Tol Becakayu, selain juga terus menjaga keandalan struktur dan kelancaran lalu-lintas jalan tol.
Shadik menuturkan selama tahun-tahun mendatang perseroan melakukan inisiasi bisnis jalan tol melalui berbagai skema pengadaan investor jalan tol, termasuk kelengkapan interkoneksi jaringan jalan lingkar Jabodetabek, interkoneksi Antasari-Depok-Bogor-Ciawi, dan interkoneksi jaringan jalan tol lainnya termasuk di wilayah Bandung dan Surabaya.
.Menurutnya CMNP telah menyampaikan penawaran dan pembahasan sebagai pemrakarsa untuk target jalan tol sepanjang 155 km untuk tahun berikutnya.
Tol Cileunyi—Sumedang--Dawuan (Cisumdawu) sepanjang total 60 kilometer terdiri atas enam seksi. Pemerintah pusat memberikan dukungan konstruksi pada seksi I dan II sepanjang 29,55 kilometer, di mana biaya konstruksinya mengandalkan pinjaman China. Sementara empat seksi lainnya dilelang kepada swasta.