Dukung Sektor Pariwisata, Kemenhub Rencanakan Bangun 5 Bandara Diatas Air
Jakarta – Kementerian Perhubungan berencana akan segera membangun proyek-proyek skala prioritas, salah satunya adalah membangun 5 bandara perairan atau seaplane guna mendukung sektor pariwisata di Indonesia. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto menyampaikan hal tersebut dapat terlaksana dikarenakan sebagaian besar wilayah Indonesia merupakan Perairan yang memungkinkan dapat dikembangkan konsep bandara diatas air.
"Kita (akan) membangun 5 bandar udara untuk wisata, khususnya wisata di daerah perairan atau yang kita kenal dengan seaplane, airport tapi yang berada di perairan karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah perairan jadi pengembangan ini menjadi fokus kita,"jelas Novie
Novie juga menyampaikan akan ada 10 lokasi yang akan menjadi studi dari rencana pembangunan bandara diatas air ini. Diantaranya adalah wilayah Danau Toba-Sumatera Utara, Pulau Senua-Kep. Riau, Pulau Gili Iyang-Jawa Timur, Derawan Berau-Kalimantan Timur, Gili Trawangan Lombok Utara-NTB, Labuan Bajo Manggarai Barat-NTT, Bunaken Manado-Sulawesi Utara, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Pulau Widi Halmahera Selatan-Maluku Utara, serta Raja Ampat-Papua Barat.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga akan membangun jembatan udara yang digunakan untuk pesawat-pesawat perintis menghubungkan lokasi-lokasi terpencil, selain itu terdapat juga penambahan 37 rute penerbangan untuk ke wilayah geografis tinggi di pedalaman.
"Jadi kita akan membangun konektivitas area, konektivitas logistik, konektivitas pariwisata di tempat-tempat terdalam, terluar, terisolir, ada beberapa bandar udara yang fungsinya melakukan konektivitas untuk tempat-tempat tersebut,"jelasnya