Geber Pembangunan Tol, Jokowi Ingin Dongkrak Daya Saing RI
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggeber pembangunan infrastruktur, salah satunya jalan tol. Contohnya, tol Trans Jawa yang sempat mandek dikebut, tol dari Lampung hingga Aceh dibangun lewat program Trans Sumatera, serta pembangunan tol Kalimantan dan Manado-Bitung di Sulawesi Utara.
Bahkan, target Jokowi Indonesia akan punya 1.000 km tol di 2019 nanti. Menurut Ketua Umum Asosiasi Tol Indonesia, Fatchur Rochman, Jokowi gencar bangun infrastruktur, salah satunya jalan tol, karena ingin meningkatkan daya saing Indonesia.
Apalagi selama ini pembangunan tol di era pemerintah sebelum Jokowi boleh dikatakan hampir mandek. Ini menjadi salah satu pemicu daya saing Indonesia turun.
"Jokowi ingin mengejar daya saing supaya naik dengan menggeber pembangunan infrastruktur, salah satunya jalan tol. Selain itu, pelabuhan juga digeber, waduk juga digeber, kereta api, air minum, semua digeber," tutur Fatchur kepada detikFinance, Kamis (1/6/2017).
Pembangunan tol juga akan memangkas ongkos logistik. Menurut Fatchur, rencana Jokowi menyambungkan Merak-Banyuwangi 1.200 km dengan tol bakal memangkas biaya logistik hingga 20%.
Selama ini truk-truk dari Merak makan waktu cukup lama menuju Jawa Timur saat melewati jalan biasa. Ini karena antara lain terjebak macet atau kerusakan ban akibat kondisi jalan yang rusak. Situasi seperti ini akan membuat ongkos logistik naik.
"Khusus untuk ongkos transportasi, 20% ada (turun), karena kalau lewat jalan biasa bisa berhari-hari. Lewat jalan tol sekarang 4 jam saja sampai Brebes, bayangkan saja dengan tol, Jakarta Surabaya enggak sampai 24 jam sudah sampai," tutur Fatchur. (hns/ang)