Gudang Garam Mulai Geluti Bisnis Jalan Tol
Jakarta – Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT Gudang Garam Tbk., kembali melebarkan bisnisnya ke pengelolaan jalan tol dengan mendirikan cucu usaha baru yakni PT Surya Kertaagung Toll (SKT) yang didirikan pada 6 November 2020 oleh anak usaha Gudang Garam, PT Surya Kerta Agung (SKA).
Pendirian perusahaan baru untuk bisnis pengelola jalan tol ini juga telah mendapatkan pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan Menkumham Nomor AHU-0057932.AH.01.01. Tahun 2020 tentang Pengesahaan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Surya Kertaagung Toll, tertanggal 6 November 2020.
PT Surya Kertagung Toll sendiri sahamnya dimiliki oleh Gudang Garam sebanyak 499.999 saham setara 99,9%. Corporate Secretary GGRM, Heru Budiman menyampaikan pendirian anak usaha baru ini tidak akan memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi, keuangan dan kelangsungan usaha Gudang Garam.
"Bahwa maksud dan tujuan SKT adalah untuk berusaha di bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol, jembatan dan jalan layang, termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, jembatan dan jalan layang,"jelas Heru
Modal dasar dari perusahaan pengelola jalan tol ini sendiri mencapai Rp 1,2 triliun dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 300 miliar atau sebanyak 300.000 lembar saham dengan nominal Rp 1 juta persaham.
Sementara itu, Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyambut baik untuk berdirinya anak usaha dari PT Gudang Garam Tbk ini. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala BPJT, Danang Parikesit.
"BPJT Kementerian PUPR menyambut baik investor yang masuk dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol,"jelas Danang
Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah yang sedang gencar untuk mengatur proyek-proyek infrastruktur melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Keterlibatan swasta ini juga akan menopang peran penting jalan tol sebagai tulang punggung konektivitas.
"Saat ini kebutuhan infrastruktur bebas hambatan di Indonesia semakin bertambah, maka diperlukan dukungan stakeholder lainnya untuk mendukung Pemerintah dalam melaksanakan program kerja bagi pelaksanaan Jalan Tol yang semakin berkualitas,"jelas Danang
PT Gudang Garam Tbk sendiri telah sukses mendapatkan proyek pembangunan infrastruktur membangun Bandara Kediri. Bandara yang mulai dibangun pada April tahun ini, proyek yang dibangun pada lahan seluas 450 hektare dengan dengan target penyelesaian pada 2,5 tahun.
Pada proyek ini Gudang Garam telah menghabiskan biaya investasi mencapai Rp 2,5 triliun dari total anggaran yang akan dikeluarkan sebesar Rp 9 triliun.
"Biaya yang sudah dikeluarkan sampai Juni 2020 itu sudah Rp 2,5 triliun," kata Heru