Indocement Targetkan Sertifikasi 750 Tenaga Kerja Kontruksi
Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan akan memberikan pelatihan sertifikasi kepada 750 ribu tenaga kerja konstruksi terampil di Indonesia. Tujuannya agar memiliki kualitas dan berdaya saing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kalau dapat sertifikat ini bisa kerja di luar negeri, misalnya ke Malaysia," ujar Kepala Balai Jasa Kontruksi Wilayah Empat (DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Indro Panja Pramodo, usai membuka pelatihan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda, di Islamic Center Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).
"Dalam lima tahun terakhir ini sudah ada 10 ribu tenaga kerja bersertifikasi. Sementara kami mentarget 750 ribu tenaga kerja itu hingga 2020," ujarnya.
Sekolah konstruksi ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Oktober 2016. Acara tersebut diikuti oleh 120 peserta dari berbagai daerah di Jatim, seperti Surabaya, Gresik, Madura, dan lainnya. Para peserta ini memiliki jabatan kerja dalam bidang konstruksi.
"Bagi yang lulus, mereka akan mendapat sertivikasi Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Dalam sekolah sertifikasi ini, kami bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum serta Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi," kata Indro.
Menurutnya, program sekolah sertivikasi ini merupakan proyek percontohan yang dilaksanakan antara Kementerian Pekerjaan Umum, Indocement dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstriksi. Dimana Kemen-PU bertindak sebagai regulator, sedangkan Indocement yang bertugas memberikan pelatihan skill kepada para tenaga konstruksi.
"Ada dua sertifikasi. Pertama sertifikasi dari Polinema, dan sertivikasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Yang agak susah didapat di indonesia sertivikasi LPJK ini," pungkas dia.