Perbaikan Jalan Akan Dihentikan H-10 Hingga H+10 Lebaran
Jakarta—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan, persiapan infrastruktur menjelang arus mudik dan balik Lebaran tahun 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2017. Terbukti, saat ini sudah 90% jalur mudik yang sudah dalam kondisi baik.
Untuk Pulau Jawa, Kementerian PUPR telah memperbaiki dan juga meningkatkan kualitas jalan non tol di Lintas Utara, Tengah dan Selatan Jawa.
“Kami berusaha keras untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk jalur lintas Pantai Selatan kita sebut sebagai scenic road atau jalur wisara. Kondisi jalannya tahun ini lebih baik dan mantap,” ungkap Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto.
Dengan membaiknya infrastruktur jalan, PUPR mendorong jalur Pantai Selatan Jawa bisa menjadi pilihan pemudik. Kelebihan jalur tersebut ialah, banyaknya lokasi wisata pantai yang indah, yang bisa dijumpai tidak jauh dari trase jalan disepanjang 1.405 Km itu. Diantaranya Pantai Santolo, Pantai Pangandaran, Pantai Teluk Penyu, Pantai Parangtritis, Pantai Soge dan Pantai Tiga Warna.
Selain itu, Arie menyebutkan jika Kementerian PUPR akan menghentikan keseluruhan pekerjaan konstruksi pada H-10 hingga H+10 Lebaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari tersendatnya lajur kendaraan. Salah satu pekerjaan yang akan dihentikan ialah pekerjaan jalan tol layang Jakarta-Cikampek, yang nantinya akan dikembalikan menjadi 4 jalur.
“Penghentian pekerjaan tidak berlaku untuk penutupan lubang yang bersifat minor hingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara,” jelas Arie.
Untuk lokasi rawan longsor seperti di Jalan Raya Puncak dan Lintas Tengah Jawa, PUPR menyiagakan Disaster Relief Unit dan posko jalur Lebaran yang dilengkapi dengan alat berat.
“Antisipasi terjadinya banjir rob Semarang juga dilakukan, bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dalam penyiapan pompa. Kami juga terus memonitor informasi dari BMKG bahwa curah hujan sedang. Kita tetap siaga meskipun tidak berlebihan,” jelas Hedy Rahardian, Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga.