Ini Alasan Kementerian PUPR Rajin Bangun Bendungan
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan penyelesaian pekerjaan infrastruktur diberbagai daerah, berbagai macam infrastruktur tersebut guna menunjang peningkatan nilai perekonomian serta mendorong pengembangan wilayah, salah satu infrastruktur yang getol dibangun adalah Bendungan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan sejak 2015 Kementerian PUPR telah menargetkan pembangunan 65 bendungan. Pembangunan begitu banyak bendungan diberbagai daerah ini sendiri bertujuan sebagai pendukung ketahanan pangan pada sektor pertanian dengan mengatur konsumsi air untuk irigasi pertanian serta menyediakan air baku untuk masyarakat sekitar.
"Pemerintah canangkan pembangunan bendungan untuk semata-mata dalam rangka dukung ketahanan pangan. Ini dibutuhkan untuk penyediaan air irigasi, agar tepat pada saat tanam, kalau ada bendungan bisa diukur kapan butuhnya, berapa banyaknya,"Jelas Menteri Basuki
Sampai akhir tahun 2020 ini, telah ada 61 bendungan yang telah masuk tahap konstruksi dengan 16 diantaranya telah rampung pada 2019 lalu. Sementara pada tahun 2020 ini terdapat 4 bendungan baru yang akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR, targetnya keseluruhan bendungan dapat rampung pada tahun 2024 mendatang.
Menteri Basuki juga menjelaskan terkait pembangunan bendungan ini akan memberikan cakupan irigasi yang lebih banyak untuk lahan pertanian. Pada 2014 lalu dengan adanya 230 bendungan di seluruh Indonesia telah mengairi irigasi seluas 716 ribu hektar atau 11% dari total lahan irigasi di Indonesia yang mencapai 7,3 juta hektar.
Kemudian pada tahun 2019 dengan tambahan 16 bendungan baru, total wilayah irigasi yang terairi mencapai 871 ribu hektar, atau meningkat menjadi 12% dari total lahan irigasi di seluruh Indonesia. Targetnya jika keseluruhan bendungan rampung dibangun dapat mengairi area seluas 1,1 juta hektar lahan irigasi atau senilai 16%.
"Nah kalau 2024 nanti, yang 61 itu selesai semuanya, maka meningkatkan suplai air sebanyak 16% atau 1,16 juta hektar," kata Menteri Basuki.
Selain itu, dari hasil pembangunan infrastruktur Bendungan ini juga akan digunakan sebagai sumber pembangkit listrik yang mencapai 6.152 megawatt (MW) serta layanan air baku untuk masyarakat sebanyak 221,78 meter kubik per detiknya.