IPO, Totalindo Eka Persada Targetkan Raup Dana Rp1 Triliun
Jakarta - PT Totalindo Eka Persada menargetkan dapat meraup dana hingga Rp1,05 triliun dari pelaksanaan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Rentang harga IPO ditetapkan sebesar Rp300 per saham hingga Rp490 per saham. Sementara itu, total saham yang ditawarkan sebanyak 2,15 miliar lembar saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraup dana berkisar Rp645 miliar hingga Rp1,05 triliun.
Direktur Utama Totalindo Eka Donald Sihombing menuturkan, sebagian besar dana yang didapat dari IPO akan digunakan untuk modal kerja. Sementara, 35 persennya akan digunakan untuk pembayaran utang, dan sisanya lima persen diperuntukan bagi pengembangan bisnis di bidang konstruksi.
"Pengembangan bisnis melalui pembelian mesin, alat berat, dan peralatan konstruksi," ujar Donald, Selasa (9/5).
Dana hasil IPO menurut dia, juga akan dilakukan untuk mengurangi outstanding utang perseroan di bank. Pihaknya berharap dapat menurunkan rasio utang dari 1,9 kali menjadi 0,5 kali.
"Itu dengan dana IPO kami alokasikan untuk mengurangi outstanding bank, jadi kami targetkan maksimal rasio utang 0,5 kali sampai akhir tahun ini," terangnya.
Adapun saat ini, perusahaan tercatat memiliki utang di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, dan PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
Donald menargetkan, pihaknya dapat memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Mei 2017. Dengan demikian, masa penawaran umum dapat dilakukan pada 2 Juni, 5 Juni, dan 6 Juni. Sementara itu, proses pencatatan saham di BEI dapat berlansung pada 9 Junimendatang.
sementara itu, Head of Investment Banking Novita Lubis perusahaan mengaku Adapun proses penawaran tak hanya akan dilaksakan di Jakarta, melainkan juga luar negeri.
"Kami juga akan melakukan roadshow di Jakarta, Hong Kong, dan Kuala Lumpur," ungkap Novita.
Sebagai informasi, jika perusahaan benar akan meraih Rp1 triliun dari gelaran IPO, maka Totalindo Eka akan menjadi emiten pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana raupan IPO tertinggi dari lima emiten sebelumnya pada tahun ini. Pasalnya, total dana yang diraih lima emiten sebelumnya dibawah Rp1 triliun.