JK Yakin Persiapan Asian Games Rampung Akhir 2017
Palembang - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan Jakabaring Sport City (JCS) di Sumatera Selatan terkait penyelenggaraan Asian Games 2018. JK menyebut pembangunan infrastruktur Asian Games telah sesuai dengan rencana.
Kunjungan kerja JK didampingi Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, serta Sekjen Kementerian Perhubungan Sugihardjo.
Setiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu (8/4/2017), dan meninjau fasilitas bandara, JK bersama rombongan langsung meninjau beberapa proyek pembangunan lain, seperti perluasan lapangan menembak (shooting range) yang sedang dibangun kontraktor PT Nindya Karya Persero Wilayah II.
Lalu rombongan menuju venue ski air yang berada persis di depan arena menembak. JK juga meninjau arena rowing, caboing, dan triatlon, serta wisma atlet. Di wisma atlet, JK meninjau gedung yang nantinya akan digunakan bagi 1.320 atlet yang bertanding. Menurutnya, pembangunan beberapa fasilitas pendukung untuk atlet dan semua venue telah berjalan sesuai target.
"Semua pembangunan sudah berjalan dengan baik sesuai schedule awal dan pembangunan di sini (venue) sudah terlihat hasilnya," ujar JK setelah meninjau Stadion Utama Gelora Sriwijaya.
JK mengatakan, dari hasil peninjauan di beberapa proyek pembangunan, seperti LRT dan JSC, dia yakin seluruh pembangunan akan tuntas sesuai dengan target sebelum pelaksanaan Asian Games atau akhir tahun 2017.
Di sisi lain, untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara di kemudian hari seusai pelaksanaan Asian Games, JK memastikan negara melalui Kementerian Keuangan akan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini telah dilakukan sejak awal tender hingga proses pembangunan selesai.
"Akan dilakukan pengawasan khusus untuk DKI Jakarta dan Sumsel ini. Dari tender sampai pembangunan selesai, sehingga tidak ada penyelewengan yang merugikan negara nantinya," imbuh JK.