Kementerian PUPR Kembali Lelang 6 Proyek Infrastruktur Senilai Rp 80 T
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menawarkan enam proyek senilai Rp 80,5 triliun kepada pihak swasta dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Keenam proyek ini merupakan proyek jalan tol dan juga jembatan sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Hery Trisaputra Zuna dalam acara Market Sounding pada Kamis (30/4) kemarin.
"Kementerian PUPR selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) atau Government Contracting Agency proyek KPBU menyelenggarakan market sounding dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada para investor dan pemangku kepentingan terkait proyek-proyek KPBU yang akan dikerjasamakan," ujar Hery
Keenam proyek yang dimaksud tersebut adalah pembangunan jalan tol Semanan-Balaraja dengan nilai investasi sebesar Rp 15,5 triliun, kemudian jalan tol Cikunir-Ulunami dengan investasi sebesar Rp 21,5 triliun, pembangunan tol Sentul Selatan-Karawang Barat dengan investasi sebesar Rp 15,3 triliun.
Kemudian jalan tol akses Patimban senilai Rp 7,5 triliun, jalan tol Semarang Harbour dengan nilai investasi mencapai Rp 11,7 triliun serta pembangunan jembatan Batam-Bintan dengan nilai investasi mencapai Rp 8,7 triliun.
Namun Hery menyampaikan, sampai dengan saat ini baru ada 1 ruas tol yang telah siap untuk dilelang, paket lainnya masih dalam proses review dokumen maupun masih dalam tahap penyusunan pra-studi kelaikan.
"Jalan tol Semanan-Balaraja saat ini dalam tahap siap dilelangkan. Sisanya masih dalam tahap review dokumen lelang yaitu jalan tol layang Cikunir-Ulujami, jalan tol Sentul Selatan- Karawang Barat, jalan tol akses Patimban dalam tahap penyusunan dokumen lelang, jalan tol Semarang Harbour dalam tahap evaluasi dokumen prastudi kelayakan, dan jembatan Batan-Bintan dalam tahap penyusunan pra studi kelaikan,"jelasnya
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan proses lelang ini akan tetap berjalan sesuai dengan jadwal meskipun saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Dari total enam proyek tersebut, Menteri Basuki menyampaikan adanya beberapa proyek yang bersifat potensial mendatangkan banyak keuntungan, salah satunya adalah proyek jalan tol akses Patimban, hal ini menurut Menteri Basuki sangat potensial karena akan menjadi penghubung Pelabuhan Patimban yang telah siap beroperasi.
"Kita tidak menunggu setelah pandemi baru mulai, tapi dari sekarang kita mulai persiapannya untuk setelah pandemi mudah-mudahan kita bisa langsung bekerja. Jalan Tol Akses Patimban saya kira ini adalah sangat ekonomis, sangat menguntungkan, sebab Patimban akan segera menjadi pelabuhan kargo terutama untuk ekspor mobil, tol ini menghubungkan antara jalan tol yang ada di Cipali dengan jalan ke (Pelabuhan) Patimban,"jelas Menteri Basuki
Menteri Basuki juga menyampaikan nantinya diwilayah sekitar jalan tol akses Patimban akan menjadi zona baru untuk kawasan industri yang cukup menguntungkan bagi siapa saja yang menggarap proyek tersebut.
"Ini pun tidak hanya menghubungkan (Pelabuhan) Patimban dengan Jalan Tol Cipali tapi juga akan melayani sepanjang tol ini nanti akan muncul kawasan-kawasan industri baru makanya kita pilih jalan tol itu, karena di sana sudah ada beberapa calon kawasan investasi atau industri baru. Jadi ini akan sangat-sangat menguntungkan,"kata Menteri Basuki
Selain itu, ada juga Jalan Tol Semarang Harbour, menurut Basuki proyek ini juga menguntungkan menghubungkan Kawasan Industri Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kemudian Jembatan Batam-Bintan yang potensial sebab dapat menghubungkan Batam dengan Pulau Bintan yang merupakan pusat wisata yang cukup diminati saat ini.
"Demikian juga Jalan Tol Semarang Harbour yang akan menghubungkan antara Kawasan Industri Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang yang nanti akan berhubungan langsung dengan tol Semarang-Demak. Jadi saya kira akan terjalin sistem jalan tol untuk logistik yang baik. Untuk Jembatan Batam-Bintan ini saya kira juga menjadi jembatan yang sangat-sangat dibutuhkan dan dinantikan untuk bisa menghubungkan Batam dan Bintan,"jelasnya