Kementerian PUPR Kirimkan 400 Insinyur Muda untuk Korban Gempa Lombok
Jakarta – Menindaklanjuti Instruksi Presiden Joko Widodo Nomor 5 Tahun 2018 mengenai percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi Lombok dan sekitarnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirim 400 insinyur muda yang juga Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2017 dari total 455 orang.
Keberangkatan insinyur muda ini menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU yang dibagi menjadi dua kloter, kloter pertama berjumlah 178 orang diberangkatkan melalui Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada hari Kamis (30/8). Kloter kedua sejumlah 198 orang diberangkatkan melalui Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan dilepas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono diberangkat hari Jumat (31/8). 24 orang lainnya akan diberangkatkan melalui pesawat komersil.
Menteri Basuki menyatakan para insinyur muda akan diberikan Pendidikan dasar terlebih dahulu dan nantinya akan membentuk tim beranggotakan TNI, masyarakat, mahasiswa,dan pegawai Kementerian PUPR dengan jumlah 9 orang untuk membangun juga mendampingi warga membangun rumah yang sebelumnya roboh dengan total mencapai 83.392 berdasarkan hasil rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menjadi rumah tahan gempa.
“Ada beberapa model, pertama RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang sudah diuji dibangun ribuan di Aceh, Afghanistan, dan itu tahan gempa. kedua RIKA (Rumah Kayu Instan) ada yang ruspin itu tahan gempa semua," jelas Basuki.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pemerintah menargetkan masa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa, pembangunan dan perbaikan rumah yang dilakukan oleh warga secara gotong royong selesai dalam waktu enam bulan dimulai dari 1 September 2018, sedangkan untuk sarana prasarana publik yang dilakukan secara kontraktual oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ditargetkan selesai di akhir tahun 2019.