Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI Ke Sulawesi Utara
Bolmong – Kedatangan Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR RI Michael Wattimena beserta mitra kerja Kementerian PUPR disambut oleh Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow dalam rangka melakukan peninjauan pada ruas Jalan Nasional Kaiya Maelang yang terkena abrasi di sepanjang 135 km panjang Pantai Kaiya Maelang, untuk itu Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XV Manado dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I bekerjasama dalam penanganan tersebut.
Menurut Direktur Pembangunan Jalan A. Gani Ghazali Akman, dalam waktu dekat penanganan jalan Nasional Kaiya Maelang akan segera dilakukan. Diperkirakan paling lambat pada penyusunan anggaran tahun 2018 ruas jalan tersebut dapat dibangun.
Kepala BPJN XV Manado Riel Jemmy Mantik mengatakan, “kami sedang melakukan suvei detail dari beberapa ruas jalan yang terkena dampak abrasi Pantai Kaiya Maelang bekerjasama dengan BWS Sulawesi I untuk memproteksi agar kami bisa memperbaiki jalan tersebut.”
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BWS Sulawesi I Djidon Watania mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan di beberapa ruas pantai sepanjang 135 km yang terkena abrasi. Menurutnya, ada beberapa desain yang sudah dibuat untuk mengantisipasi kerusakan tersebut, namun masih ada di beberapa ruas harus diperiksa kembali karena ada perlakuan khusus dalam penanganannya.
Rombongan melanjutkan peninjauan ke Waduk Lolak yang berada di Desa Pindol. Menurut Direktur Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air (PJSDA) Trisasongko Widianto, saat ini, proyek bernilai Rp 850 miliar itu sedang dalam proses pengerjaannya. Pada September 2017, progres Keuangan 45% dan Fisik 39%. Secara teknis, waduk ini akan membendung Sungai Lolak dan mampu menampung air sebanyak 16 juta m3 dan memiliki menara bendung setinggi 58 meter.
“Ke depan, untuk menjaga waduk Lolak, Pemerintah Kabupaten Bolmong membuat peraturan untuk tidak membuat kerambah di sekitar waduk. Nantinya air akan dimanfaatkan air baku untuk air minum di Lolak dan Pinogaluman 500 liter per detik, untuk irigasi seluas 2.214 hektare, dan untuk PLTMH sebesar 2,43 MW,” jelas Widianto.
Terkait Infrastruktur, menurut Yasti Infrastruktur dibutuhkan untuk percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Bolaang Mongondow dengan potensi yang ada, Bolaang Mongondow bisa menjadi daerah yang lebih berkembang.