Menhub Berharap Proyek Tol Laut Lancar
JAKARTA-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar semua pihak dapat konsisten dalam mendukung Tol Laut sehingga program tersebut berjalan dengan baik.
“Dengan adanya tol laut kita menjadi tahu apa yang terjadi di negara kita khususnya di wilayah Indonesia Bagian Timur,” kata Menhub. Hal itu dikatakan Menhub Budi Karya Sumadi saat melakukan kunjungan kerja ke Maluku dan Maluku Utara,Sabtu,(4/2).
Dalam rangka Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 yang akan digelar di Kota Ambon pada 9 Februari 2017 yang akan datang, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan langsung ke lapangan Tantui Polda Maluku (04/02) untuk melihat sejauhmana persiapan Puncak Acara Hari Pers Nasional yang akan dilaksanakan di kota Ambon tersebut.
Pada saat pelaksanaan acara HPN tersebut akan dilaksanakan juga penyerahan 16 unit bus perintis oleh Presiden yang akan dioperasikan Perum Damri di Provinsi Maluku dengan alokasi cabang Ambon mendapatkan 2 unit, cabang Namlea sebanyak 2 unit, cabang Saumlaki sebanyak 6 unit, dan untuk cabang Tual sebanyak 6 Unit.
Menhub mengatakan bersamaan dengan momentum tersebut, Kementerian Perhubungan akan memberikan bantuan langsung untuk mendukung sektor transportasi dan peningkatan sumber daya manusia di Provinsi Maluku. Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Universitas Pattimura Ambon akan menyelenggarakan pendidikan vokasi bagi 1000 orang pemuda Maluku.
“Bantuan akan kami berikan kepada 1000 orang pemuda Maluku agar mendapatkan pendidikan untuk memenuhi persyaratan menjadi pelaut. "Untuk mendapatkan buku pelaut itu mereka harus kita sekolahkan. Kita sediakan alokasi 1.000 orang dimana sebanyak 500 orang akan dididik di PIP Makassar dan 500 orang lainnya di BP2IP Barombong, ujar Budi.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan akan memberikan bantuan berupa kapal penyeberangan dan pemberian life jacket. “Kita akan melakukan penyerahan 2 (dua) kapal peyeberangan kepada Pemda Maluku yaitu KMP. Lelemuku untuk Lintas Saumlaki-Adaut-Letwurung dan KMP. Tanjung Sole untuk Lintas Namlea – Waisala,” ujar Budi. Kapal tersebut akan dioperasikan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kita ingin apa yang dikelola ini benar-benar terjadi. tidak mangkrak, melayani masyarakat, dan kinerjanya dapat memberikan keuntungan, tegas Budi. Menhub berharap kapal dengan berat 500 GT tersebut dapat melayani angkutan penyeberangan perintis lintas Saumlaki-Letwurung dan Namlea-Waisala (Prov.Maluku) dengan baik dengan memaksimalkan kapasitas sebanyak 148 orang/trip dan pelayanan operasi sebanyak 88 trip/tahun dengan kecepatan operasi 10 knot.
“Saya berharap kedua kapal tersebut dapat memberikan nilai manfaat bagi masyarakat di Provinsi Maluku,” ujar Budi. Untuk bantuan pemberian life jacket, Kementerian Perhubungan akan memberikan sebanyak 1.600 buah life jacket kepada 20 kapal rakyat sebagai bentuk pembinaan Pelayaran Rakyat.
“Ini merupakan tahap pertama sebagai komitmen kita dalam upaya untuk memberikan rasa aman dan keselamatan pada masyarakat. Lebih jauh kami sedang merencanakan untuk memberikan subsidi kapal rakyat, kata Menhub.
“Tahapan selanjutnya akan kita mulai pada pertengahan tahun ini. Ambon merupakan pilot project kami. Kita akan mencari BUMN sebagai induk dan kita akan buat koperasi. Jadi semua pengusaha itu akan menjadi koperasi dan kedepannya kita akan dapat tingkatkan menjadi ownership,” jelas Budi. Seluruh bantuan tersebut akan diserahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada saat Hari Pers Nasional.
Menhub menegaskan bahwa, selain Tol Laut, pihaknya telah membuat Rumah Kita sebagai wujud dari pusat logistiknya.Disamping itu pemerintah sudah membuat tol udara yang menuju sampai kawasan puncak-puncak serta di laut kita akan akan tambahkan pelayaran rakyat. Kita melihat fakta-fakta apa yang dibutuhkan masyarakat banyak,” kata Budi.
Aktualisasi pada Tol Laut dan Rumah Kita (Pusat Logistik) yaitu trayek T1, Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak, trayek T9, Tanjung. Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak dan pelaksanaan Rumah Kita (Pusat Logistik) di Namrole dan Namlea oleh PT Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry. Setelah mengamati langsung di lapangan Menhub menilai bahwa pelayaran rakyat sangatlah penting
“Saya buktikan sendiri bahwa pelayaran rakyat sangat dibutuhkan oleh rakyat. Namun, kondisinya memang belum memenuhi syarat. Oleh karenanya kita kasih life jacket selanjutnya kita akan berikan subsidi,” jelas Menhub. Sementara Gubernur Maluku Said Assagaff mengaku, sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Menhub. “Kami akan menyiapkan dukungan dan memberikan bantuan fasilitas yang dibutuhkan terutama kepada para pengusaha kapal pelayaran rakyat,” ujar Said.