Mulai Bisnis Lahan Industri, Jasa Marga Ingin Ajak Surya Semesta Internusa
Jakarta – PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. memulai langkah baru di pertengahan tahun 2019 ini, Jasa Marga berencana terjun merambah bisnis pengembangan lahan industri dengan menggandeng PT Surya Semesta Internusa Tbk. Hal ini dilakukan merupakan bagian dari pengembangan kawasan di sekitar jalan tol atau toll corridor development.
Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Adrian Priohutomo menyampaikan bahwa pihaknya akan mulai mengembangkan lahan industri di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pengembangan ini rencana nya akan menggandeng PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) untuk juga membangun jalan tol akses Patimban yang terkoneksi dengan jalan Tol Cikopo-Palimanan.
“Kami ada rencana mengembangkan lahan industri dalam rangka diversifikasi usaha. Kami akan kembangkan konsep TCD (toll corridor development),” kata Adrian
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa, Johannes Suriadjaja membenarkan bahwa akan adanya rencana Jasa Marga untuk bermitra dengan perseroan dalam mengembangkan lahan industri di Subang.
“Ya, benar Jasa Marga sudah berminat dan kami masih membicarakannya,” jelas Johannes
PT Surya Semesta Internusa Tbk saat ini tercatat memiliki izin pengembangan atas kawasan industri seluas 2.000 hektare di Subang. Dengan kawasan yang cukup strategis karena dekat dengan pelabuhan Patimban yang saat ini sedang dibangun pemerintah, dinilai lokasi ini memiliki nilai lebih dengan dibangunnya kawasan industri.
Pada tahap pertama nanti, PT Surya Internusa bakal menggarap lahan seluas 250 hektare yang nantinya bakal menampung puluhan perusahaan. Johannes juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memulai prapenjualan pada 2020 nanti atau hampir bersamaan dengan dibukanya pelabuhan Patimban.
"Persiapannya tahun ini ya. Banyak investor itu tergantung kebijakan pusat dan daerah yang bisa sesuai atau tidak dengan minat investor, itu penting. Jangan tidak disambut karena Indonesia butuh FDI (foreign direct investment/penanaman modal asing)" jelasnya